Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sebut Anies Gunakan Teori 'Makan Bubur Panas'  untuk Menundukkan Solo

kehadiran Anies di acara  Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh membawa misi politik untuk kepentingan politik 2024

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pengamat Sebut Anies Gunakan Teori 'Makan Bubur Panas'  untuk Menundukkan Solo
Tangkap layar akun Instagram @aniesbaswedan
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengunggah momen kebersamaannya dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka ketika di Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/11/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menanggapi soal pertemuan Anies Baswedan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Karyono menilai, ada hal lain yang perlu dicermati di luar kontek pertemuan eks Gubernur DKI Jakarta dengan Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Menurutnya, kehadiran Anies di acara  Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh membawa misi politik untuk kepentingan politik 2024. 

"Anies ingin mengambil ceruk pemilih di Solo yang menjadi basis nasionalis dan kandang banteng di Jawa Tengah," kata Karyono kepada Tribunnews, Rabu (16/11/2022).

Kandang banteng yang dimaksud yakni basis massa pendung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Karyono pun menilai tidak mudah bagi Anies untuk 'menundukkan' Solo. Karenanya, Anies mencoba menggunakan teori 'makan bubur panas'. 

Baca juga: Wali Kota Solo ketemu Anies Baswedan, Pengamat: Gibran Pasti Bawa Pesan Dukungan dari Jokowi

Berita Rekomendasi

Yakni, dengan mengawali lewat pendekatan basis Islam di Surakarta dan sekitarnya yang berpotensi bisa digalang lebih dulu, baru merambah ke yang lain. 

"Dengan kehadiran Anies di acara Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di area Masjid Ar Riyadh menjadi indikator bahwa Anies Baswedan akan menggunakan politik identitas sebagai strategi penggalangan dukungan," ucap Karyono.

Tapi, Karyono menyebut, Anies sudah berusaha untuk menggeser personal brandingnya dengan melakukan reposisi imej ingin dipersepsikan sebagai sosok nasionalis dan moderat.

Namun, nampaknya masih menghadapi dilema karena kondisinya dilematis. Sehingag, Karyonomengatakan bahwa pertemuan Anies dan Gibran hanya sekedar basa-basi politik.

Tak hanya itu, Karyono menilai, pertemuan Anies-Gibran hanya gimmick politik dan tidak ada hal yang substansi dibahas di pertemuan itu.

"Pertemuan tersebut hanya gimmick politik, tidak ada hal substansi yang dibahas, tidak ada komitmen politik," jelasnya.

Sebelumnya, dalam unggahan akun media sosial Instagram @aniesbaswesan, Anies mengunggah beberapa foto yang menunjukan dirinya bersama walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Anies bahkan mengunggah sebanyak 8 foto dalam pertemuan dengan Gibran.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menambahkan keterangan pada unggahannya tersebut.

"Selamat pagi dari Solo, senang sekali bisa sarapan bersama sekaligus silahturahmi dengan Mas Gibran, Walikota Solo. Kaki bertemu sebelum berangkat bersama ke acara puncak Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi".

"Kami berbagi pengalaman, bercerita tentang pengelolaan kota, terkait transportasi publik, dan bincang-bincang ringan lainnya. Alhamdulillah, Solo rapih, bersih dan tertib. Mudah-mudahan terus maju dan berkembang. InsyaAllah Mas Gibran selalu sehat dimudahkan dalam amanah ini."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas