Kepala LAN Dorong ASN Tingkatkan Kompetensi Digital Guna Ciptakan Pelayanan Publik yang Optimal
Kepala LAN Adi Suryanto mengatakan, bahwa mewujudkan Birokrasi Digital merupakan sebuah tantangan baru pasca Pandemi Covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto mengatakan, bahwa mewujudkan Birokrasi Digital merupakan sebuah tantangan baru pasca Pandemi Covid-19.
Apalagi, Covid-19 menyebabkan stagnasi birokrasi, dimana pemerintah tidak dapat memberikan pelayanan terhadap masyarakat dikarenakan adanya pembatasan-pembatasan aktivitas sosial.
Namun, hal ini ternyata dapat mendorong birokrasi untuk beradaptasi dengan cepat dengan pelayanan public yang berbasis digital.
“Jika kita menilik lebih jauh ke belakang, para anggota G20 telah membentuk satuan tugas (satgas) Ekonomi Digital “the Digital Economy Task Force” pada tahun 2016 lalu, dan pandemi Covid-19 ini ternyata mendorong percepatan transformasi ekosistem digital dan ekonomi digital tersebut," kata Adi dalam diskusi 'Conference on Governance, Public Administration and Social Science' (ICoGPASS 2022) di Kampus LAN Corporate University, Kamis (17/11/2022).
Hal ini juga didukung dengan data yang dirilis oleh McKinsey yang menunjukkan bahwa terdapat fenomena peningkatan interaksi digital di seluruh benua terutama pandemic Covid-19.
Maka seiring dengan hal tersebut seluruh dunia dipaksa untuk beradaptasi dengan proses bisnis secara digital termasuk dalam pemberian pelayanan publik kepada masyarakat.
“Maka melalui kegiatan ini, kami mendorong seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk senantiasa meningkatkan kompetensi digital guna menghasilkan pelayanan publik yang optimal, pandemi Covid-19 belum berlalu sepenuhnya," ucapnya.
"Oleh karena itu perlu adanya inovasi-inovasi baru terutama dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang cepat, murah dan sederhana,” harapnya.
Adi juga menjelaskan, beberapa tantangan yang perlu disoroti dalam transformasi digital antara lain peningkatan pelayanan digital serta dukungan sumber daya yang memadai. Baik sarana dan prasarana maupun insan digital-nya.
Selain itu, juga perlunya adanya kolaborasi berbagai pihak baik termasuk antar instansi pemerinta, sektor swasta dan akademisi dalam rangka penyediaan konektivitas digital dan literasi digital sampai dengan pelosok tanah air.
“Jangan ada lagi silo mentality yang merasa memiliki keunggulan sendiri, melainkan dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menemukan model dan solusi yang tepat dalam rangka meningkatkan konektivitas digital” tegasnya.
“Untuk itu, LAN akan terus berkomitmen untuk mendukung percepatan tata kelola digital antar kementerian, Lembaga dan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan birokrasi yang lebih lincah dan adaptif,” tutupnya.
Baca juga: Kepala LAN: ASN Milenial Harus Disiapkan Menjadi Pemimpin Masa Depan
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas mengapresiasikan gelaran seminar internasional ini.
Terlebih, bertepatan juga dengan kegiatan Presidensi G20 yang dilaksanakan di Bali.
Menurut Azwar, hal ini membuktikan resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis, dan optimistis Indonesia akan menjadi 4 besar ekonomi dunia di tahun 2050 mendatang.
"Untuk mewujudkan hal tersebut, reformasi birokrasi menjadi prioritas pemerintah Indonesia dalam menciptakan pelayanan publik yang 'excellent' membutuhkan dukungan berbagai pihak, baik para pakar, praktisi dan akademi yang hadir dalam kegiatan ini," jelas Azwar.