Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kolaborasi Pemerintah, Dunia Usaha dan Pendidikan Sangat Diperlukan 

Ketua Future of Work and Education (FoWE) Task Force B20 Indonesia, Hamdhani D. Salim, memaparkan rekomendasi satuan tugas yang diketuainya pada B20.

Editor: Content Writer
zoom-in Kolaborasi Pemerintah, Dunia Usaha dan Pendidikan Sangat Diperlukan 
Istimewa
Ketua Future of Work and Education (FoWE) Task Force B20 Indonesia, Hamdhani D. Salim, memaparkan rekomendasi satuan tugas yang diketuainya pada B20 Summit yang diadakan di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022). 

Tema ketiga adalah Inclusivity, yang di sini termasuk tema tentang woman atau kesetaraan gender. Karena itu, pada parallel session yang dilaksanakan tadi, kami berkolaborasi dengan Woman in Business Action Council atau WiBAC. Kami sampaikan bahwa bagaimana semua pihak tidak dibedakan, diantaranya woman, disability dan youth atau anak muda. 

Kami juga membahas mengenai bagaimana kami harus buat peraturan atau apapun yang fair terhadap semuanya. Tidak ada satupun yang tertinggal. Semuanya harus menerima perlakuan yang sama. 

Program konkretnya seperti apa, apakah itu juga sudah dibicarakan? 

Rekomendasi kami kurang lebih setebal 100 halaman, yang nanti akan diumumkan oleh chair B20 dan ketua KADIN Indonesia. Cukup panjang uraian yang kami jelaskan dalam policy reccomendation tersebut yang kami susun bersama member FoWE Task Force yang terdiri lebih dari 150 orang dari berbagai negara juga knowledge partner kami yaitu Accenture. Tidak hanya rekomendasi saja, sepanjang presidensi B20 Indonesia, Task Force kami juga melakukan beberapa side event yang berkolaborasi dengan berbagai pihak di dunia pendidikan dan pekerjaan dengan tujuan untuk menciptakan legacy juga program yang dapat diteruskan di presidensi selanjutnya. 

Rekomendasi itu untuk semua anggota G20 ya? Untuk Indonesia, mungkin ada yang diprioritaskan terkait rekomendasi itu? 

Iya untuk semua angggota G20, konteksnya tentu B20. Kami di dalam tim juga menyinggung bahwa negara-negara G20 sendiri terbagi atas dua kelompok besar. Yakni developed country (negara maju) dan developing country (negara bekembang). Maka dari itu, kami juga beri fokus kepada SMEs (Small Medium Enterprises) atau Usaha Kecil Menengah. 

SMEs itu isu yang relevan dengan dengan kami. Bahkan bukan hanya SMEs tapi juga usaha mikro, yakni yang lebih kecil lagi, yang mana di negara-negara maju (developed country), hal tersebut kurang terlalu relevan. Bahkan, link and match di negara-negara seperti Jerman sudah berjalan dengan baik. Kami justru mengharapkan mereka bisa share ke kami apa yang bisa kami perbaiki di sistem pendidikan Indonesia

BERITA REKOMENDASI

Makanya, kami singgung juga tentang vocational education training (VET) dan CBVT (community based vocational training) dan sejenisnya yang secara lebih cepat meningkatkan skill masyarakat kami.

Jadi rekomendasi itu nanti diteruskan oleh Kadin ke pemerintah?

Betul. Beberapa dari isi rekomendasi sebetulnya sudah kami coba untuk dijalankan dan diwujudkan. Misalnya, kolaborasi antara indusri dan dunia pendidikan. Itu kami sudah sempat membuat nota kesepahaman beberapa bulan lalu. Beberapa universitas dan sekolah dari seluruh Indonesia, kami pilih diantara mereka untuk berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan tertentu. Diharapkan perusahaan itu akan membantu menyediakan fasilitas untuk mengembangkan skill mahasiswa atau siswa yang mengenyam pendidikan di lembaga tersebut. Bagi sekolahnya, ini sangat menguntungkan karena lulusannya bisa ditampung di sini, di perusahan-perusahaan tersebut. Dan di pihak perusahaan juga merasa untung, karena secara tidak langsung sudah mendidik calon-calon karyawannya. Jadi, kolaborasi seperti itu yang akan kami terus dorong.(sunarko)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas