Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbudristek: PMDSU Percepat Proses Gelar Doktor hingga Empat Tahun

Apabila melalui program doktor reguler, perlu waktu minimal tujuh tahun untuk lulus.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Kemendikbudristek: PMDSU Percepat Proses Gelar Doktor hingga Empat Tahun
Shutterstock-Kompas.com
Ilustrasi mahasiswa lulus kuliah.(Shutterstock-Kompas.com) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Sumber Daya Kemendikbudristek sejak tahun 2013, menggelar Program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) untuk meningkatkan jumlah doktor dalam waktu singkat.

Program ini memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk memperoleh beasiswa studi lanjut pada jenjang magister (S-2) dan doktor (S-3) dalam waktu empat tahun di perguruan tinggi terbaik di Tanah Air.

Baca juga: Kemendikbudristek: Mahasiswa Jangan Hedonis Agar Tak Terjerat Pinjol

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Tjitjik Srie Tjahjandarie mahasiswa beserta alumni PMDSU adalah SDM pengisi pembangunan untuk Indonesia emas 2045.

“Karena apabila melalui program doktor reguler, kita perlu waktu minimal tujuh tahun. Namun dengan adanya program PMDSU ini diharapkan kita dapat mencetak doktor dalam waktu empat tahun," ujar Tjitjik melalui keterangan tertulis, Kamis (17/11/2022).

Hal tersebut diungkapkan oleh Tjitjik dalam acara pembukaan Anjangsana Beasiswa PMDSU batch V bertajuk ‘Cendekiawan Muda untuk Indonesia Emas 2045’.

"Sehingga saya berharap melalui kegiatan anjangsana ini sebagai bentuk program saling men-trigger satu dengan yang lain untuk selesai on-time atau tepat waktu,” tambah Tjitjik.

Berita Rekomendasi

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek, Mohammad Sofwan Effendi menjelaskan, tahun depan Ditjen Diktiristek mendapat alokasi beasiswa PMDSU dua kali lipat dari saat ini, yaitu sebanyak 300 penerima.

Hal ini perlu dimanfaatkan sebaik mungkin agar Indonesia memiliki SDM mumpuni yang siap berkontribusi di berbagai bidang pembangunan.

"Kita juga perlu mengambil peluang dari bonus demografi untuk menaikkan rasio penduduk yang berkualifikasi S-2 dan S-3, salah satunya melalui beasiswa PMDSU," jelas Sofwan.

Hingga saat ini, Program PMDSU sudah memasuki angkatan keenam (batch VI) dengan total 1.008 penerima.

PMDSU juga telah berhasil mencetak doktor muda yang saat ini sudah berkarier di berbagai institusi, baik sebagai dosen maupun peneliti.

Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan, keberadaan doktor di sebuah negara mampu memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menghasilkan inovasi.

Nizam menambahkan, inovasi inilah yang akan membuat Indonesia keluar dari middle trap income.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas