Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beasiswa PMDSU Kemendikbudristek Wujudkan Cita-cita Kartika Menjadi Seorang Peneliti

Kartika menceritakan pengalamannya mendapatkan beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul hingga akhirnya kini menjadi peneliti.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Beasiswa PMDSU Kemendikbudristek Wujudkan Cita-cita Kartika Menjadi Seorang Peneliti
Istimewa
Kartika, penerima beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerima beasiswa Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU), Kartika menceritakan pengalamannya mendapatkan beasiswa PMDSU.

Kartika merupakan perempuan asal Sumatera Selatan yang memiliki cita-cita menjadi seorang dosen atau peneliti.

Ia optimistis bahwa peluang untuk berkarir di dunia akademisi atau peneliti sangatlah besar.

'Saat ini, bekerja menjadi akademisi atau peneliti sangat menjanjikan. Kita dapat mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan, seminar, maupun kerja sama baik nasional maupun internasional dan berbagai aktivitas lainnya," ujar Kartika melalui keterangan tertulis, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Kemendikbudristek: PMDSU Percepat Proses Gelar Doktor hingga Empat Tahun

Meskipun demikian, perjalanan seorang anak dari Pegawai Negeri Sipil dan Ibu Rumah Tangga yang kemudian berhasil mewujudkan cita-citanya itu cukup panjang.

Semenjak menempuh pendidikan strata-1 (S-1) di Universitas Sriwijaya, Palembang, Kartika sudah menyiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan setidaknya hingga strata-2 (S-2).

Berita Rekomendasi

Dirinya berharap bisa meraih gelar magister di luar negeri.

Kartika lantas berupaya untuk mencari beasiswa agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2.

Berbagai dokumen telah disiapkan, hingga suatu hari ia mendapatkan informasi bahwa Dosen Ilmu Pertanian di Universitas Sriwijaya Prof Benyamin Lakitan mencari para alumni yang ingin dibimbing untuk bisa mendapatkan program beasiswa PMDSU.

"Saya mencoba mencari informasi terkait beasiswa PMDSU dan saya sangat tertarik dengan program yang ditawarkan," ungkap Kartika.

Kala itu, Kartika sempat kaget ketika mengetahui sederet nama sudah dikantongi Prof Benyamin Lakitan sebagai kandidat calon mahasiswa potensial yang akan menerima beasiswa tersebut.

Namun, dirinya terus berusaha dan memperoleh kesempatan untuk ikut bersaing mengikuti seleksi bersama mahasiswa-mahasiswa potensial lainnya.

Baca juga: Kemendikbudristek: KJI Cerminan Sinergi Perguruan Tinggi dan Dunia Industri 

Berkat dukungan orang tua, keluarga, dan kerabat, Kartika berhasil memperoleh beasiswa PMDSU.

Melalui beasiswa ini, Kartika bahkan tidak hanya mencapai cita-cita untuk meraih gelar magister, tetapi juga sekaligus memperoleh gelar doktor dengan masa studi empat tahun.

Bidang keilmuan yang diambil oleh Kartika merupakan kelanjutan dari pendidikan S-1, yaitu ilmu pertanian.

Benyamin Lakitan dipilih sebagai promotor, karena ia mengetahui, Prof Benyamin Lakitan karena memiliki rekam jejak penelitian sangat baik di bidang pertanian, khususnya budidaya tanaman di lahan rawa.

Sementara Unversitas Sriwijaya dipilihnya kampus tersebut fokus terhadap pengembangan lahan rawa sesuai dengan minat Kartika.

Sebagai penerima beasiswa PMDSU, Kartika menyadari bahwa ia harus sungguh-sungguh agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu.

"Kita harus berbesar hati saat tulisan kita ditolak, harus revisi dan mencoba lagi. Selain itu, karena sebagian besar waktu dihabiskan untuk penelitian dan kegiatan terkait studi lainnya, adakalanya saya merasa penat," ucap Kartika.

Kartika bertekad untuk dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu dengan pencapaian target yang tidak minimalis.

Selama menjalani program beasiswa PMDSU, Kartika memperoleh kesempatan untuk mengikuti Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) untuk melanjutkan program joint research yang telah ia ikuti di Kogishima University, Jepang.

Selain dapat merasakan ekosistem penelitian dan perkualiahan di luar negeri, Kartika juga sangat antusias dapat menggunakan fasilitas riset yang canggih dan mutakhir.

"Saya juga mendapatkan pembimbingan untuk penelitian dan publikasi saya, mendapatkan rekan penelitian dari berbagai negara, serta dapat memperkenalkan Indonesia dan mempelajari beragam budaya dari negara lain," tuturnya.

Kartika telah membuktikannya dengan menelurkan 13 publikasi. Publikasi merupakan salah satu target prioritas yang harus dihasilkan oleh setiap peneliti dengan mengorbankan waktu, tenaga, dan juga biaya.

"Saya pun memilih berinteraksi dengan teman-teman PMDSU lain yang juga memiliki semangat tinggi untuk publikasi dan menyelesaikan studi tepat waktu. Capaian teman-teman saya juga memotivasi saya untuk menjadi lebih baik," ujar Kartika.

Usai lulus dan mencapai target publikasi dan juga studi yang tepat waktu, Kartika memilih mengabdi menjadi seorang dosen di kampus tempatnya menimba ilmu yaitu Universitas Sriwijaya.

Selama menjadi dosen, dirinya aktif melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat selama 1,5 tahun.

Pada 2020, Kartika kemudian melihat ada peluang untuk mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebagai Peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Ia diterima sebagai peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI hingga sekarang tergabung di Pusat Riset Holtikultura dan Perkebunan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kartika berharap program PMDSU tetap terus selalu ada untuk mendukung studi generasi unggul Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas