5 Fakta Muktamar Muhammadiyah di Solo, Digelar Hybrid hingga Penetapan Ketua Umum Baru
5 fakta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo, mulai dari gunakan sistem hybrid hingga pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Penulis: Rifqah
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut 5 fakta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang diselenggarakan di Solo, 18-20 November 2022.
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang sempat tertunda dua tahun karena pandemi Covid-19 akhirnya rampung.
Dilansir muktamar48.id, Muktamar diikuti oleh ribuan orang dari perwakilan wilayah dan daerah Muhammadiyah, bahkan warga Muhammadiyah se-Indonesia hingga dunia.
Muktamar merupakan permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah.
Selain untuk momen regenerasi, Muktamar juga merupakan momen silaturahmi serta kolaborasi warga persyarikatan.
Dengan mengusung tema Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta, dilansir suaraaisyiyah.id, berikut fakta-fakta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48.
Baca juga: Tutup Muktamar Muhammadiyah, Wapres Maruf: Sang Surya Bakal Terus Menjadi Pencerah
1. Gunakan Sistem Hybrid
Meskipun sudah digelar secara offline di Solo, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 tetap digelar secara hybrid.
Sistem hybrid yang diterapkan pada Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022 ini baru pertama kali diterapkan.
Sistem tersebut diterapkan berdasarkan pertimbangan demi keselamatan banyak orang.
Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 yang digelar secara online diselenggarakan pada 5-6 November 2022.
Dengan agenda yang terjadwal, yakni Laporan Pertanggungjawaban periode 2015-2022, Rancangan Program periode 2022-2027, Risalah Islam dan Perempuan Berkemajuan, serta membahas isu-isu strategis di aras keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan semesta.
Sedangkan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang digelar secara offline diselenggarakan pada 18-20 November 2022 di Solo.
Adapun agenda yang terjadwal adalah Pembukaan Muktamar, Sidang Tanwir, Ajang Suksesi Kepemimpinan, Malam Mangayubagyo, Muktamar Fair, dan MITE.