5 Fakta Muktamar Muhammadiyah di Solo, Digelar Hybrid hingga Penetapan Ketua Umum Baru
5 fakta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 di Solo, mulai dari gunakan sistem hybrid hingga pemilihan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Penulis: Rifqah
Editor: Daryono
Isu kedua yakni tentang aras kebangsaan, membahas sembilan isu mengenai memperkuat ketahanan keluarga, reformasi sistem pemilu, suksesi kepemimpinan 2024, evaluasi deradikalisasi yang sering disalahgunakan, memperkuat keadilan hukum, penataan ruang publik yang inklusif dan adil, memperkuat regulasi sistem resiliensi bencana, antisipasi aging population (usia manula), dan memperkuat integritas nasional.
Isu ketiga membahas soal aras kemanusiaan semesta, ada empat isu yang dibahas, yakni membangun tata dunia yang damai dan berkeadilan, sosial regulasi dampak perubahan iklim, mengatasi kesenjangan antarnegara, dan menguatnya xenophobia termasuk di dalamnya Islamophobia.
Selain Muhammadiyah yang membahas isu strategis, Aisyiyah sebagai organisasi ortom Muhammadiyah juga turut membahasnya.
Beberapa isu yang akan dibahas Aisyiyah pada Muktamar ke-48 ini adalah penguatan peran strategis umat Islam dalam mencerahkan bangsa, penguatan perdamaian dan persatuan bangsa, pemilihan umum yang berkeadaban menuju demokrasi substantif, optimalisasi pemanfaatan digital untuk atasi kesenjangan dan dakwah berkemajuan.
Kemudian, Aisyiyah juga membahas mengenai penguatan literasi nasional, ketahanan keluarga basis kemajuan peradaban bangsa dan kemanusiaan semesta, penguatan kedaulatan pangan untuk pemerataan akses ekonomi, penguatan mitigasi bencana dan dampak perubahan iklim untuk perempuan dan anak, akses perlindungan bagi pekerja informal, dan menurunkan angka stunting di Indonesia.
5. Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Perideo Sebelumnya Kembali Terpilih
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti kembali terpilih menjadi Ketua Umum dan Sekertaris Umum PP Muhammadiyah pada Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48 ini.
Dalam pemilihan 13 Anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027 pada Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48, Haedar Nashir mendapatkan suara terbanyak.
Dari 13 calon Pimpinan Pusat PP Muhammadiyah tersebut, Haedar Nashir memperoleh sebanyak 2.203 suara.
Posisi kedua disusul oleh Abdul Mu'ti, dengan 2.159 suara.
Sistem pemilihan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah menggunakan E-Voting yang sudah dijamin 100 persen akurat.
"Hasil e-voting dipastikan 100 persen sah. Level akurasi mesin E-voting, dan kedua pakta integritas dari panitia pemilihan yang mengurus data," jelas Muchlas Arkanudin, Panitia Pemilihan (Panlih).
(Tribunnews.com/Rifqah)