Kepala BNPB: Rumah Warga yang Hancur Akibat Gempa Cianjur Akan Dibangun kembali Oleh Pemerintah
Pemerintah tidak hanya akan membangun rumah-rumah yang hancur atau rusak berat melainkan juga akan membangun rumah yang rusak ringan dan sedang.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan pemerintah akan membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa bumi M 5,6 yang berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Ia mengatakan pemerintah tidak hanya akan membangun rumah-rumah yang hancur atau rusak berat melainkan juga akan membangun rumah yang rusak ringan maupun rusak sedang.
Namun demikian, kata dia, hal tersebut tentunya memerlukan soliditas, sinergitas, dan kesungguhan semua unsur yang terlibat dalam penanganan bencana gempa bumi tersebut.
Baca juga: Foto-foto Gempa M 5,6 di Cianjur, Akibatkan Rumah Warga hingga Bangunan Sekolah Runtuh
"Ini kami yakinkan kepada masyarakat bahwa rumah-rumahnya yang hancur, rusak berat, rusak ringan, rusak sedang, ini akan dibangun kembali oleh pemerintah," kata Suharyanto saat konferensi pers secara daring pada Senin (21/11/2022).
Ia berharap tahap rehabilitasi rekonstruksi bisa dilaksanakan secepat mungkin.
Hal tersebut, kata dia, karena semakin lambat tahap rehabilitasi rekonstruksi terwujud maka semakin lama masyarakat terdampak yang tinggal di pengungsian semakin menderita.
Suharyanto juga mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan pendataan terkait dampak gempa bumi tersebut.
Selain itu, kata dia, pihaknya akan menyatakan masa tanggap darurat selesai apabila sejumlah kondisi telah terpenuhi.
Kondisi tersebut di antaranya setelah tidak lagi ditemukan korban jiwa, luka-luka, atau hilang, seluruh masyarakat yang rumahnya hancur dan harus tinggal di pengungsian semuanya sudah masuk ke pengungsian, kebutuhan dasar para pengungsi di pengungsian sudah berjalan walaupun serba keterbatasan, serta apabila anak-anak pengungsi sudah bisa kembali belajar di sekolah.
"Maka kami akan nyatakan bahwa tanggap darurat itu selesai," kata Suharyanto.