Momen Pilu Seorang Ayah di Cianjur Akhirnya Temukan Anaknya yang Tertimbun tapi Telah Meninggal
Ia tidak bisa menahan air matanya yang terjatuh saat mendengar kabar duka tentang anaknya.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Seorang ayah tak kuasa menahan tangis mengetahui anaknya meninggal dunia akibat peristiwa gempa bumi Cianjur.
Anaknya sempat dilaporkan menghilang setelah gempa mengguncang kawasan tersebut pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Momen penuh duka ini terjadi ketika Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) tengah melakukan evakuasi korban longsor akibat gempa bumi di Jalan Raya Cipanas.
Seorang ayah terlihat menangis mengetahui anaknya meninggal dunia akibat peristiwa gempa bumi Cianjur.
Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id, terlihat seorang ayah yang menangis di lokasi longsor di Jalan Raya Cipanas.
Ia tidak bisa menahan air matanya yang terjatuh saat mendengar kabar duka tentang anaknya.
"Anak abi, (anak saya)" ujar seorang ayah sembari menangis.
Bapak yang mengenakan peci hitam tersebut terus menangis sambil menutup mulutnya.
Baca juga: Rumahnya Rata Tanah, Setengah Tubuh Wanita Paruh Baya Terkubur Reruntuhan Akibat Gempa di Cianjur
Air matanya pun terluhat terus bercucuran, bahkan suaranya pun terdengar mulai serak.
Para petugas yang berada di tempat pun terlihat mencoba menenangkan.
Bahkan, salah satunya terus memeluk bapak tersebut.
"Ke dijajapkeun (nanti dianterin)," timpal petugas.
Bapak tersebut pun langsung diarahkan petugas menuju mobil ambulans.
Petugas memintanya untuk melihat jenazah untuk memastikan.
Tangisnya semakin menjadi saat membuka kantung jenazah yang ternyata anaknya.
Ia semakin histeris dan terlihat menutup matanya di dekat jenazah anaknya.
Setelah dipastikan itu adalah anaknya, mobil ambulans pun langsung pergi.
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Tribunjabar.id, bapak tersebut sedang berada di lokasi kejadian tengah mencari keberadaan anaknya yang hilang pasca gempa bumi.
Kampung Hargem porak poranda
Kampung Hargem merupakan salah satu wilayah pemukiman yang porak poranda pasca dilanda gempa bumi di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) kemarin.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022), di sepanjang jalan kampung ini begitu banyak rumah warga yang rusak.
Mulai dari kerusakan ringan seperti tembok retak hingga rumah yang ambruk rata dengan tanah.
Bahkan ada pula rumah sampai miring pasca dilanda guncangan gempa tersebut.
Baca juga: Bantu Percepat Evakuasi, KSPSI Kerahkan Tim Tanggap Bencana Terjun ke Lokasi Gempa Cianjur
Selain rumah, fasilitas masjid pun mengalami kerusakan parah bahkan nyaris rubuh.
Warga yang rumahnya rusak berat maupun ringan, mereka semua memilih mengungsi ke tempat terbuka dengan membangun tenda darurat karena khawatir ada gempa susulan.
Para warga di kampung ini juga mengaku sudaj mengalami kesulitan air berish.
"Kita air bersih udah susah, karena biasanya pakai ledeng (pipa) dari gunung, mungkin kena gempa juga," kata salah satu warga Adi (31) kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Para warga pun hanya bisa mengandalkan bantuan air kemasan galon yang datang ke lokasi.
Namun, pengiriman bantuan ini cukup sulit karena akses jalan ke kampungnya macet parah imbas jalan raya utama tertutup longsor.
Termasuk bantuan lainnya pun, kata dia, sementara ini juga belum merata.
"Emang jalur ini jalur evakuasi, ada ambulans, yang lain, macet total. Jadi sekarang diusahakan dulu (bantuan) pangan aja sama obat-obatan lah," ungkapnya.
Polisi kerahkan anjing pelacak
Untuk mencari korban yang tertimbun longsoran, 16 ekor anjing pelacak atau K9 gabungan dari Polda Jabar dan Mabes Polri diterjunkan.
Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengonfirmasi hal tersebut.
"Total ada 16 ekor anjing yang diturunkan," ucapnya seperti yang diberitakan Kompas.com.
Hingga saat ini pun, masih dilakukan pencarian korban.
Jalur Puncak Cianjur-Bogor Dibuka
Longsor akibat gempa juga terjadi di akses jalan raya Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Kini, longsoran tanah telah berhasil dibuka dan kendaraan sudah diizinkan melintas.
Rudi Wibowo, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mengatakan, meski sudah dibuka untuk dua arah, namun laju kendaraan masih dibatasi.
"Namun masih dibatasi dan harus ekstra hati-hati karena kondisi jalan licin," ucap Rudi.
Kompas.com melansir, petugas tabungan sejak pagi memang berfokus untuk membuka akses jalan yang terhubung dengan jalur Puncak tersebut.
Jalur tersebut juga menjadi jalur utama untuk menyalurkan distribusi bantuan pada para korban bencana gempa bumi.
"Memang ada beberapa titik yang belum terjangkau. Tapi personel di lapangan tengah berjuang keras agar bisa membuka dan menjangkau akses-akses jalan yang ada," kata Rudi.
Presiden Joko Widodo Pastikan Berikan Bantuan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memastikan akan memberikan bantuan kepada korban gempa bumi di Cianjur.
Bantuan diberikan kepada korban bencana yang rumahnya mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat.
Bantuan yang diberikan mencapai Rp 50 juta.
Jokowi mengatakan hal tersebut saat meninjau lokasi gempa di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022).
"Untuk rumah rusak berat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta," ujar Jokowi.
Ia menambahkan, rumah warga nanti akan dibangun dengan mengikuti standar bangunan tahan gempa.
Pendataan rumah warga terdampak juga akan dilakukan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN).
"Bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat akan diganti oleh pemerintah, begitu tanggap darurat selesai masuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, setelah itu baru membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," kata Suharyanto
Sumber: Tribun Jabar dan Tribun Bogor