Cerita Prajurit KRI Teluk Palu-523 Alami Mabuk Laut Saat Pertama Kali Berlayar
KRI Teluk Palu-523 sebelumnya berangkat berlayar dari Jakarta International Container Terminal Jakarta pada Rabu (16/11/2022).
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabuk laut merupakan sebuah fenomena saat seseorang merasakan mual hingga muntah saat kapal terombang-ambing oleh ombak.
Umumnya hal ini terjadi ketika seseorang menempuh pelayaran laut.
Mabuk laut ternyata tak hanya dialami oleh masyarakat yang berlayar mengarungi samudera.
Bahkan seorang prajurit yang bertugas di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) pernah mengalami mabuk laut.
Dia adalah Klasi Satu (Klatu) Fahri Muhammad.
Di tengah pelayaran Sail Tidore 2022, dia bercerita kepada Tribunnews.com.
Baca juga: Tiba di Tidore, Peserta PPKM Sempat Mabuk Laut Saat KRI Teluk Palu Melintas Perairan Madura
Kala itu dirinya bertugas sebagai pengawak di KRI Teluk Ambonia-503.
Kebetulan, itu merupakan tugas pertamanya selepas mengenyam pendidikan soal pelayaran dari TNI Angkatan Laut.
“Dulu saya pertama kali mabuk laut itu, karena rumah saya kan di kota, itu jauh dari laut,” kata Fahri sambil tersenyum mengingat peristiwa kala itu.
Pria yang lahir di Kecamatan Simbar Waringin, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung ini lantas merinci peristiwa mabuk laut yang dialami saat KRI yang diawakinya hendak bersandar melalui Teluk Benoa, Bali.
Mulanya, Perwira KRI Ambonia-503 berlayar dari untuk melakukan praktik Wirahay Yudha, sehingga berlayar dari Surabaya menuju Pulau Dewata.
Kemudian saat di Selat Bali, tepatnya di perairan Benoa, Fahri dan rekan prajurit lain sedang melakukan Parade hendak bersandar.
Anak bungsu dari dua bersaudara ini secara kebetulan dapat posisi paping ujung di geldak kapal.