Cerita Prajurit KRI Teluk Palu-523 Alami Mabuk Laut Saat Pertama Kali Berlayar
KRI Teluk Palu-523 sebelumnya berangkat berlayar dari Jakarta International Container Terminal Jakarta pada Rabu (16/11/2022).
Penulis: Naufal Lanten
Editor: Hasanudin Aco
Posisi ini membuat guncangan ombak begitu terasa.
Gelombang khas perairan Bali Selatan yang tak kurang dari dua meter pun menguatkan guncangan pada KRI Teluk Ambonia-503 kala itu.
“Jadi kita harus mempertahankan posisi badan kita yang telak pinggang di bagian ujung kapal, posisi miring, kena ombak dan saya baru pertama kali. Itu langsung muntah,” ujarnya.
“Itu muntahnya, benar-benar, sampai muntah kuning. Sampai asam lambungnya keluar juga.”
“Saya langsung muntah ke laut, karena posisi saya paling ujung,” ucap pria berusia 24 tahun ini.
Atas kejadian itu, Fahri langsung mendapat pertolongan dan penanganan dari prajurit senior.
Sejak saat itu, pria kelahiran Sumatera berdarah Jawa ini mendapat pengetahuan lebih lanjut untuk mengantisipasi rasa mual akibat mabuk laut.
Baca juga: Ratusan Peserta Sail Tidore 2022 Belajar Sejarah Maritim sambil Berlayar di KRI Teluk Palu-523
Spesifikasi KRI Teluk Palu-523
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Palu-523 jenis angkut tank (AT) 6z
KRI Teluk Palu-523 memiliki daya tampung 360 prajurit, 115 personel anak buah kapal (ABK), dan 6 kru Helly.
Kapal ini memiliki panjang 120 meter, lebar 18 meter, draft 3 meter (full load) dengan bobot 4.508 ton.
Kapal tersebut juga memiliki kecepatan maksimum 16 knot, kecepatan jelajah 14,8 knot dan kecepatan ekonomis 13,6 knot, serta dilengkapi persenjataan 2 x Mer 40 mm dan 2 x Mer 12,7 mm sebagai pertahanannya.
KRI Teluk Palu-523 akan bergabung di bawah jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Sail Tidore 2022