Gempa Cianjur, Menko PMK Instrusikan Kemensos Bangun BKIA Darurat bagi Ibu Hamil
Menko PMK telah menginstrusikan Kemensos untuk membangun BKIA darurat bagi ibu hamil yang terdampak gempa di Cianjur.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menginstrusikan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membangun Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) darurat bagi ibu hamil yang menjadi korban gempa Cianjur.
Muhadjir mengatakan pembangunan BKIA darurat dikhususkan bagi ibu yang hamil tua.
"Kalau yang sudah tidak mungkin ditunda lagi melahirkannya, itu semacam tempat BKIA darurat. Kemarin saya sudah minta kepada staf dari Kemensos, khusus untuk ibu-ibu yang hamil tua yang kemungkinan akan melahirkan saat berada di pusat penampungan itu," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (23/11/2022).
Muhadjir menilai pembangunan BKIA darurat diperlukan lantaran puskesmas yang berada di daerah terdampak gempa sudah tidak berfungsi.
"Puskesmas di daerah-daerah bencana ini sudah tidak berfungsi," ujarnya.
Baca juga: Selain Terdampak Gempa, Kini Kampung Rawa Cina Kidul dan Rawa Cina Kaler Cianjur Kebanjiran
Di sisi lain, Muhadjir mengimbau bagi warga yang masih bertahan di rumah masing-masing agar menuju posko pengungsian yang telah tersedia.
"Sebagian (warga) kita imbau untuk turun saja (ke posko pengungsian -red), jangan menunggu di sana," ujarnya.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan masih ada dua desa di Cianjur yang aksesnya terputus pasca gempa yang terjadi Senin (21/11/2022) lalu tersebut.
Hanya saja, dirinya tidak mengingat nama desa yang masih terisolir tersebut.
Sehingga, kata Muhadjir, bantuan bagi warga terdampak hanya dapat dicapai melalui akses udara dengan menggunakan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
"Ada dua desa yang (aksesnya) masih terputus yang hari ini sudah diatasi dengan cara mengirim perbekalannya melalui helikopter. Ada dua helikopter yang disiapkan yaitu dari BNPB satu, Basarnas satu," jelasnya.
Sebelumnya, gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) yang mengakibatkan adanya korban jiwa, korban luka-luka, korban hilang, dan memaksa warga mengungsi.
Baca juga: Sambangi Cianjur, Panglima TNI Evaluasi Kekuatan Pasukan di Lokasi Gempa
Kepala BNPB, Suharyanto telah mengumumkan hingga saat ini, korban jiwa mencapai 268 orang.
Sedangkan korban luka-luka menembus 1.083 orang.
Selain itu, gempa Cianjur juga membuat 151 orang hilang dan memaksa 58.362 warga untuk mengungsi.
Suharyanto juga mengataka update terkait korban gempa di Cianjur akan dilakukan setiap harinya pada pukul 17.00 WIB melalui konferensi pers.
Ia juga menegaskan data korban gempa Cianjur hanya berdasarkan dari pengumuman BNPB.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Gempa di Cianjur