39 Korban Belum Ditemukan, Jokowi Kembali Tinjau Lokasi Gempa Cianjur
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis, (24/11/2022).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, Kamis, (24/11/2022).
Sebelumnya pada Selasa, dua hari lalu, Presiden Jokowi juga meninjau musibah gempa di Cianjur.
“Saya ingin memastikan proses evakuasi berjalan dengan baik, ini yang pertama,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi mengatakan proses evakuasi menjadi penting lataran terdapat 39 orang yang belum ditemukan di satu titik saja.
Oleh karenanya bantuan saat ini difokuskan pada proses evakuasi.
“Karena kita tahu di sini masih ada 39 yang belum ditemukan, di satu titik saja, sehingga proses evakuasi menjadi proritas, kita konsentrasi dan siang ini kita akan konsentrasi di titik ini, untuk evakuasi,” katanya.
Sebelumnya pencarian korban terus diupayakan oleh tim gabungan yang terlibat penanganan bencana gempa Cianjur M5.6, sejak terjadi gempa Senin (21/11) lalu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan adanya penambahan korban jiwa yang telah ditemukan.
"Per hari ini, 271 jenazah sudah teridentifikasi. Pencarian dan evakuasi gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/POLRI dan relawan lebih dari 1.000 personil. Hasilnya menemukan empat orang, tiga meninggal dunia di Cugenang dan satu selamat. Masih ada korban hilang 40 orang," ujar Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).
Data tersebut kata Suharyanto berasal dari Puskesmas dan Rumah Sakit di Cianjur. Sedang ditelusuri apakah jumlah korban teraebut termasuk yang sudah dimakamkan atau belum.
"Pencarian dan evakuasi dilaksanakan secara terus menerus, meski hujan tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian," kata Suharyanto.
Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah.
Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.
"Rumah ini didata mulai RT, RW, kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas sampai kepala OPD, kepala OPD telah diperintahkan oleh Bupati untuk ikut melakukan pendataan, di samping itu adanya bantuan dari perguruan tinggi, tim PUPR juga telah turun melakukan pendataan," tutur Suharyanto.