IDI: Minimnya Penerangan dan Air Bersih Jadi Tantangan Dokter dan Nakes Tangani Korban Gempa Cianjur
penerangan dan ketersediaan air bersih jadi salah satu tantangan yang dihadapi dokter dan tenaga kesehatan yang membantu korban gempa di Cianjur.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cianjur Dr Ronny Hadyanto mengungkapkan, penerangan dan ketersediaan air bersih jadi salah satu tantangan yang dihadapi dokter dan tenaga kesehatan yang membantu korban gempa di Cianjur.
"Listrik, penerangan yang minim, karena semua lokasi listrik belum aktif," kata dia di Pendopo Cianjur, Jumat (25/11/2022).
Sementara air bersih untuk kebutuhan sehari-hari juga masih sulit ditemukan.
Selain itu, ketua Umum PB IDI Dr Moh Adib Khumaidi SpOT juga mengungkap, deretan kendala yang dihadapi.
Baca juga: Spontan Ambil Jemuran, Ibu Hamil Selamat dari Bencana Gempa Cianjur, Rumah Luluh Lantak
Mulai MCK yang lokasi MCK belum sesuai, kebutuhan alas kaki untuk pengungsi yang belum memadai, kebutuhan sembako.
Serta alas tenda dan terpal.
"Hujan dan banyak alas tenda tergenang air. Maupun kebutuhan selimut," imbuh dia.
Baca juga: Cerita Riki Dua Hari Sebelum Gempa 5,6 Skala Richter, Cuaca Cianjur Panas Tapi Dingin
Adapun dokter yang ada di Cianjur saat ini berdasarkan data yang dihimpun dari laporan anggota IDI baik wilayah maupun cabang termasuk Perhimpunan berjumlah 167 Dokter Umum, 21 Dokter Spesialis Bedah, 24 Dokter Spesialis Ortopedi, 7 Dokter Spesialis Anastesi, 7 Dokter Spesialis Anak termasuk 4 dari IDAI Jawa Barat, dan 2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari RS Moewardi Solo.