Jusuf Kalla: PMI Lipatgandakan Pasokan Air Bersih di Cianjur
Sejak bencana terjadi, PMI mengerahkan 11 unit truk tangki masing-masing berkapasitas 500 liter untuk menjangkau 16 titik pengungsian.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Penyediaan air bersih merupakan salah satu prioritas Palang Merah Indonesia (PMI) pada setiap kejadian bencana.
Hal itu karena pasca bencana air bersih menjadi menjadi sesuatu yang langka karena rusaknya pipa infratruktur air bersih maupun sumber air bersih itu sendiri.
PMI memiliki unit khusus bernama Tim Wash (water, sanitation and Higiene) yang bertugas untuk memasok air bersih kepada pengungsi dan membangun instalasi penjernihan air darurat di lokasi-lokasi pengungsian bencana.
Semenjak hari pertama gempa melanda Cianjur pada 21 November 2022 tim Wash PMI telah turun untuk melakukan distribusi air bersih.
PMI mengerahkan setidaknya mengerahkan 11 unit truk tangki masing-masing berkapasitas 500 liter untuk menjangkau 16 titik pengungsian.
PMI juga mendistribusikan toren penampungan air ke titik pengungsian tersebut. Hingga hari ke tujuh gempa Cianjur, PMI telah mendistribusikan 135 ribu liter air kepada 6 ribu pengungsi.
Untuk terus menjamin ketersediaan air bersih bagi pengungsi gempa Cianjur, ketua umum PMI Pusat, Jusuf Kalla (Jk) meminta jajarannya untuk melipatgandakan pasokan air bersih bagi para pengungsi.
Baca juga: PMI dan Pihak Swasta Kolaborasi Salurkan Bantuan untuk Para Korban Gempa Cianjur
"Jumlah armada truk tangka akan ditambah menjadi 30 unit, dan tim wash segera membangun instalasi penjernihan air darurat terutama untuk daerah yang tidak mudah diakses truk tangki," ujar Jusuf Kall dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (27/11/2022).
Diharapkan dengan ditambahnya armada truk tangki dan pembangunan instalasi penjernihan air, pengungsi dapat terlayani lebih banyak lagi.
Mengingat air bersih menjadi sangat vital apalagi di tempat-tempat pengungsian terdapat banyak anak bayi yang sangat membutuhkan adanya air bersih.