Kisah Petugas Medis di RSUD Cimacan, Rawat Ayahnya Sendiri yang Jadi Korban Gempa Cianjur
seroang perawat di RSUD Cimacan, Cianjur mengaku ayahnya menjadi salah satu korban gempa bumi Cianjur yang terjadi beberapa waktu lalu.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Al Hamzah (28), seroang perawat di RSUD Cimacan, Cianjur mengaku ayahnya menjadi salah satu korban gempa bumi Cianjur yang terjadi beberapa waktu lalu.
Hamzah mengatakan saat ini ayahnya sedang dirawat di RSUD Cimacan, tempat dirinya bertugas.
"Keluarga ada yang di rawat, ayah (saya). Di rawat di sini," kata Hamzah saat ditemui Tribunnews.com di RSUD Cimacan, Minggu (27/11/2022).
Hamzah menuturkan saat ini dirinya dalam keadaan agak bimbang lantaran di sisi lain harus merawat ayahnya.
"Ya bingung yah, nimbang gitu. Enggak enak hati, paling yah dikit-dikit bantuin sini. Kalau sudah di sini aman, baru ke ruangan lagi jaga orangtua," ujarnya.
Namun, ia menjelaskan dirinya harus merawat pasien meski ayahnya dirawat juga karena misi kemanusiaan.
"Jadi enggak tenang. Kemanusiaan juga penting yah bantu pasien," ucapnya.
Hamzah menuturkan saat kejadian, semua keluarganya hendak beristirahat malam dan ayahnya sudah tidur duluan.
"Saya lagi mau istirahat, langsung kejadian (gempa bumi)," ucap dia.
"Itu kan di Bapak lagi tidur. Dia enggak sadar ada gempa, langsung ketiban reruntuhan rumah," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hamzah menuturkan saat ini kondisi ayahnya sudah agak membaik.
"Sekarang sih Alhamdulillah sudah agak membaik. Cuma yang ditakutkan tulang belakangnya dicurigai patah," ucapnya.
Baca juga: Cerita Perawat di RSUD Cimacan Tangani Korban Gempa Meski Keluarganya Dievakuasi
Sebagai informasi, Gempa Bumi berkekuatan 5,6 Magnitude mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) lalu.
Hingga kini, BNPB mencatat sedikitnya 310 orang meninggal dunia, ratusan bangunan rusak dan ribuan warga terdampak akibat gempa tersebut.