Fakta-fakta Helikopter Jatuh di Babel: 1 Jasad Ditemukan, AKP Arif Rahman Saleh Masih Hilang
Inilah fakta-fakta insiden jatuhnya Helikopter 105/P-1103, milik Polairud Mabes Polri yang jatuh di Bangka Belitung.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
2. Kronologi
Awalnya dua helikopter milik Baharkam Polri terbang bersamaan, yakni helikopter 105/P-1103 dan helikopter NBO 105/P-1113.
Baca juga: Kapolri Pastikan Proses Pencarian Kru Helikopter P-1103 Dilakukan Secara Maksimal
Dari Pangkalan Bun, kedua helikopter terbang beriringan depan dan belakang sekitar pukul 11.00 WIB.
Heli P-1103 berada di depan P-1113. Pada posisi radial 097 37 NM dari TPN VOR, P-1113 memutuskan untuk deviasi ke kanan menghindari cuaca buruk, sedangkan P-1103 memutuskan untuk tetap berada di jalur normal.
Setelah berupaya menghindari cuaca buruk, kru di helikopter P-1113 berusaha menghubungi kru di P-1103, tetapi tidak ada jawaban.
Kemudian, pukul 13.26 WIB, satu helikopter berkomunikasi dan menanyakan ke AirNav Tanjung Pandan apakah ada komunikasi dengan P-1103.
AirNav menjawab tidak ada komunikasi dengan P-1103.
Sementara terkonfirmasi helikopter P-1113 sudah mendarat di Tanjung Pandan, Belitung.
3. Cuaca Buruk
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan mengatakan pada posisi 39nm sebelum Tanjung Pandan, helikopter P-1113 melaporkan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki.
Hal tersebut dilakukan karena mereka berhadapan dengan cuaca buruk.
Namun, tidak demikian dengan helikopter P-1103 yang hilang kontak ini.
Sang pilot justru melaporkan bahwa helikopternya gagal menaikkan ketinggian dan terus turun menuju ketinggian 3.500 kaki.
"Pada pukul 14.00 WIB, captain pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil crew helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter, namun tidak ada jawaban," kata Ramadhan.