Pratikno: Rotasi Matra Jadi Pertimbangan Jokowi Pilih Yudo Margono sebagai Calon Panglima TNI
Pratikno nilai satu di antara alasan Jokowi pilih Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI adalah rotasi matra, khususnya AL.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menilai satu di antara alasan Presiden Joko Widodo memilih Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI adalah terjadi rotasi matra, khususnya di Angkatan Laut.
“Ya bisa jadi salah satu pertimbangannya (rotasi matra). Saya kira itu salah satu pertimbangannya,” ungkap Pratikno kepada wartawan, dikutip Selasa (29/11/2022?.
Pratikno mengatakan bahwa semua kriteria yang ada sudah memenuhi syarat semuanya.
Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, syarat untuk menjadi Panglima TNI adalah tengah menduduki atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan.
Maka dari itu, saat ini hanya ada tiga kandidat calon Panglima TNI yaitu Yudo, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, serta Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
“Dalam hal ini, Pak Presiden memilih calon dari KSAL. Itu saja,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengajukan nama KSAL Laksamana Yudo Margono sebagai calon tunggal Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang segera memasuki masa pensiun.
Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani saat menerima surat presiden (surpres) tentang calon Panglima TNI yang diserahkan pemerintah melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
"Dan pada kesempatan ini saya akan mengumkan bahwa nama yang diusulkan oleh presiden untuk menggantikan Pangljma TNI Andika Perkasa adalah, ini sesuai yang ada di dalam surat, adalah Laksamana TNI Yudo Margono," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).