TRIBUNNEWS.COM- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) tahun 2022 pada 1 Desember hingga 2 Desember di Hotel Borobudur, Jakarta. 

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Yukki N Hanafi mengatakan, rapimnas ini akan diikuti kurang lebih 1.000 peserta. 

"Terdiri dari unsur pengurus Kadin Indonesia dan asosiasi turunan. Kemudian dari Kadin provinsi dan Kadin kabupaten/kota," ujarnya dalam konferensi pers “Pra-Rapimnas 2022" di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (29/11/2022). 

Adapun sebelum rapimnas, lanjutnya, dilakukan pra-rapimnas dengan bakal ada rapat-rapat seperti yang dilakukan pada sore hari ini. 

"Ada rapat pengurus harian, pengurus lengkap, serta rapat-rapat badan di Kadin yakni dewan pertimbangan, dewan usaha, dewan kehormatan, dan lain-lain. Lalu, juga ada forum anggota luar biasa Kadin dan forum ketua umum, yang semuanya untuk mendiskusikan isu-isu ekonomi yang mengerucut dalam program rapimnas," kata Yukki. 

Pada tempat sama, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, rapimnas awal Desember 2022 tersebut bertemakan "Kadin Kuat, UMKM Kuat, Ekonomi Daerah dan Nasional Kuat, Indonesia Maju". 

Rapimnas tahun kedua di bawah kepemimpinannya tersebut bertujuan untuk merespon situasi perekonomian nasional dan global di tengah ancaman resesi. 

Selain itu, rapimnas juga merupakan amanat dari musyawarah nasional (munas), sekaligus upaya untuk terus menjadikan Kadin Indonesia sebagai rumah pengusaha yang inklusif dan kolaboratif bagi semua pengusaha dari kecil hingga besar. 

"Kadin sebagai mitra strategis pemerintah akan terus berupaya untuk mengantisipasi terjadinya dampak dari ancaman tersebut. Satu di antaranya dengan memperkuat UMKM, sehingga dapat memperkuat perekonomian nasional maupun daerah, karena UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia," katanya. 

Arsjad menambahkan, memajukan UMKM agar dapat naik kelas menjadi satu di antara fokus Kadin Indonesia, sehingga dapat lebih memperkuat perekonomian dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. 

"Diskusi terkait dengan pemulihan dunia usaha dan ekonomi tanah air pasca pandemi. Selanjutnya, mengukur keberhasilan kinerja dan langkah-langkah pemulihan ekonomi yang sudah dijalankan selama setahun terakhir," pungkasnya.