Menko PMK dan BNPB Tinjau Lahan Relokasi di Desa Sirnagalih, Luas 2,5 Hektar untuk 200 Unit Rumah
Dalam perencanaannya, lahan seluas 2,5 hektar di desa ini akan dibangun hunian sementara dengan jumlah rumah 200 unit bertipe 36 atau atau 60x60.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau titik lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi bagi warga terdampak gempa bumi Cianjur, Jawa Barat, Rabu (30/11/2022).
Mengutip Twitter @BNPBIndonesia, adapun lokasi yang dituju adalah Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.
Yakni tepatnya di belakang Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur.
Suharyanto hadir bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Dalam perencanaannya, lahan seluas 2,5 hektar di desa tersebut akan dibangun hunian sementara dengan jumlah rumah 200 unit tipe 36 atau 60 meter persegi.
Baca juga: Update Gempa Cianjur Hari ini: 329 Korban Tewas, 11 Orang Masih Hilang, 24.107 Rumah Rusak Berat
Adapun pengerjaan hunian ini ditargetkan bisa segera selesai dan disusul fasilitas umum lainnya.
Seluruh pengerjaan ini berada di bawah kendali Kementerian PUPR (Pemerintah Pusat).
Baca juga: Bupati Cianjur Dapati Bantuan Logistik Menumpuk di Posko Pengungsian Pinggir Jalan
Adapun pembangunan ini sesuai dengan anjuran Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Selain pembangunan rumah untuk kebutuhan relokasi para korban gempa, Jokowi juga berencana akan memberikan sejumlah bantuan bari keluarga yang rumahnya masih layak huni dan tidak rusak berat.
Penyerahan bantuan langsung perbaikan rumah bagi korban gempa Cianjur ini akan langsung diberikan Jokowi pada Senin pekan depan.
“Ganti rugi nanti Insya Allah hari Senin Bapak Presiden akan menyerahkan bantuan langsung untuk perbaikan rumah. Mulai dari rusak ringan, sedang, dan berat,” kata Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/12/2022).
Adapun jumlah rumah sementara yang akan mendapatkan bantuan perbaikan yakni sebanyak 8.000 rumah.
Hingga saat ini, pemerintah masih melakukan verifikasi total jumlah rumah yang akan mendapatkan bantuan perbaikan.
Baca juga: Kejaksaan Kirim Bantuan Paket Sembako Hingga Barang Inventaris Kantor Untuk Korban Gempa di Cianjur
“Kalau yang kemungkinan itu sekitar 60 ribu (rumah) baik ringan, sedang, maupun berat."
"Tapi nanti kan setelah didata kemudian diverifikasi dulu."
"Dipastikan apakah memang sesuai dengan daftar yang disampaikan dari pihak kelurahan itu memang sesuai,” jelas Muhadjir.
Penyerahan bantuan ini dilakukan secara langsung guna memberikan semangat kepada warga Cianjur agar lekas pulih dan bangkit dari bencana.
“Kan kalau masyarakat sudah dapat langsung dari pak presiden, kita harapkan masyarakat segera tidak merasa kondisinya bencana lagi, tetapi sudah mulai hidup, mulai bangkit kembali, terutama dari sektor ekonomi kan tidak boleh berlama-lama,” pungkas Muhadjir.
Baca juga: Bupati Cianjur Dapati Bantuan Logistik Menumpuk di Posko Pengungsian Pinggir Jalan
Pengungsi Masih Ingin Menetap
Masalah lain yang muncul adalah enggannya para pengungsi untuk tinggal di area relokasi.
Para pengungsi di Kecamatan Cugenang, kemarin mengaku masih enggan untuk mengikuti relokasi.
Mereka enggan jauh dari kampung halaman karena merasa sudah betah.
Alih-alih pindah mendapatkan bantuan Presiden, mereka justru memilih merintis kembali semuanya dari awal di lokasi semula.
Selain rumah, alasan lain adalah mereka tidak ingin meninggalkan lahan tempat usahanya.
Seperti bengkel, warung, dan lain sebagainya.
Jika harus menempati tempat baru, mereka mengaku masih bingung dan belum dapat memutuskan.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Taufik Ismail/Eko Sutriyanto)