Relawan Mengaku Mulai Kesulitan Cari Korban Longsor Gempa Cianjur karena Tanah Mulai Mengeras
Relawan pencarian korban longsor gempa Cianjur mengaku kesulitan dalam proses evakuasi. Kesulitan di antaranya tanah yang mulai mengeras.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Relawan pencarian korban longsor gempa Cianjur mengaku kesulitan dalam proses evakuasi.
Hal ini dikarenakan di beberapa titik longsor kondisi tanah mulai mengeras.
Sehingga, proses penggalian pun semakin berat.
Hal ini dirasakan langsung seorang relawan BNPB, Rian, yang turut melakukan pencarian jenazah korban gempa di sekitaran Kafe Arseven, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
"Untuk proses pencarian semakin sulit, karena tanah juga mengeras, jadi proses penggalian juga susah," kata Rian kepada Tribunnews.com di sekitar lokasi evakuasi, Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Melihat Aksi Briptu Rega Kendarai Motor Trail Demi Salurkan Bantuan Logistik Korban Gempa Cianjur
Sejauh ini proses pencarian oleh Tim Search and Rescue (SAR) gabungan ini masih dilakukan manual.
Penggunaan anjing pelacak dalam pencarian baru diterjunkan Rabu (31/11/2022) kemarin.
Proses pencarian menggunakan anjing pelacak, lanjut Rian, juga tampak terkendala mengingat timbunan tanah longsor yang dalam.
"Pencarian mulai terbatas. Pencarian dengan anjing juga susah, penciuman mereka juga terbatas karena timbunan tanahnya dalam," kata Rian.
Baca juga: Jokowi akan Serahkan Bantuan Langsung Perbaikan 8.000 Rumah yang Rusak Akibat Gempa Cianjur
Sementara itu, Komandan Tim Alfa Basarnas Priyo Prayuda Utama mengatakan pihaknya masih memetakan beberapa titik duga di sekitar kawasan Cafe Arseven yang menjadi wilayah pencarian Tim SAR.
Teridentifikasi sejauh ini masih ada delapan korban yang terimbun di kawasan tersebut.
Di hari kesepuluh pencarian, tim gabungan masih menurunkan personel secara penuh tanpa adanya pengurangan anggota.
Baca juga: Satu Korban Gempa Cianjur Ditemukan Kemarin, Operasi Pencarian Diperpanjang
"Saat ini kita baru memetakan daerah bagian Arseven yang jatuh, nanti kita dapat pemetaan yang jelas, maka kita akan mempunyai titik duga," kata Priyo.
"Kita masih 200 sampai 300 personel di sini. Gabungan tin Basarnas, TNI, Polri, dan Potensi SAR gabungan," tambahnya.
Perpanjang Operasi Pencarian
Tim SAR Gabungan kembali memutuskan memperpanjang masa operasi pencarian korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.
"Proses pencarian korban diperpanjang selama tiga hari ke depan lantaran korban hilang masih banyak dan ada indikasi yang mengarah keberadaan korban," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Jumaril kepada TribunJabar.id, Rabu (30/11/2022) malam.
Jumaril mengatakan, hingga pukul 17.00 WIB Tim SAR Gabungan telah melasanakan pencarian terhadap 13 korban yang masih dinyatakan hilang.
Dalam pencarian pada hari kesepuluh ini, kata dia, Tim SAR gabungan menemukan satu jenazah yang tertimbun longsor di Desa Cijedil sekira pukul 15.40 WIB.
"Jenazah yang ditemukan tersdbut berjenis kelamin laki-laki dewasa. Hingga kini berdasarkan hasil perhitungan korban dalam pencarian tersisa 12 orang korban, dan korban meninggal dunia yang telah dievakuasi sebanyak 328 orang," kata Jumaril.
Jumaril mengatakan, pencarian hari kesepuluh ini tetap difokuskan di 3 worksite yang sesuai dengan laporan dari warga.
Menurutnya, kendala-kendala yang ditemui Tim SAR Gabungan dalam proses pencarian korban adalah tingginya material longsor di lokasi kejadian.
Kemudian, kata Jumaril, kendala lainnya adalah cuaca yang tidak menentu, serta gempa susulan yang masih terjadi di sekitar lokasi kejadian.
"Sehingga Tim SAR Gabungan harus lebih berhati-hati karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan," tukasnya.