Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TB Hasanuddin Sebut Kandidat KSAL Pengganti Yudo Margono Masih Belum Bisa Dipastikan

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengaku dirinya belum mengetahui siapa sosok yang akan menjadi KSAL pengganti Yudo Margono.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in TB Hasanuddin Sebut Kandidat KSAL Pengganti Yudo Margono Masih Belum Bisa Dipastikan
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengaku dirinya belum mengetahui siapa sosok yang akan menjadi KSAL pengganti Yudo Margono. 

Dari 9 nama tersebut, kata Anton, setidaknya ada 5 nama yang pernah bertugas di ring-1 kepresidenan.

Baca juga: Profil 9 Pati TNI Bintang 3 Potensi jadi Calon KSAL Gantikan Laksamana Yudo Margono, Siapa Saja?

Bambang Suswantono dan Suhartono, kata Anton, sama-sama pernah tercatat sebagai Komandan Paspampres di era Presiden Joko Widodo.

Herru Kusumastanto dan Muhammad Ali, kata dia, tercatat pernah bertugas sebagai ajudan Wakil Presiden Boediono.

"Sedangkan Amarulla Octavian pernah menjabat posisi ajudan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," sambung dia.

Anton mencatat, aejak memerintah pada Oktober 2014 setidaknya Presiden Jokowi telah mengangkat tiga nama yang menduduki jabatan KSAL.

Kesemuanya, kata dia, merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut yang lebih muda dari pejabat pendahulu dengan sisa usia pensiun paling sedikit 24 bulan atau lebih.

Terkait riwayat jabatan sebelum menjabat KSAL, menurut Anton tidak ada pakem tertentu yang dilakukan oleh Jokowi alias beragam.

BERITA REKOMENDASI

"Mengingat penunjukkan KSAL jelas merupakan hak prerogatif presiden, tentu Jokowi memiliki keleluasaan dalam memilih 1 dari 9 nama yang ada," kata Anton.

"Apakah akan memilih sosok yang pernah bekerja sama, mengikuti kecenderungan riwayat penugasan atau memilih sosok yang memiliki sisa usia pensiun yang panjang? Atau Jokowi akan memilih sosok yang saat ini sedang bekerja langsung di bawah struktur kendalinya?" sambung dia.

Bahkan, kata Anton, bisa saja bursa kandidat ini bertambah apabila dalam waktu dekat Jokowi mempromosikan perwira tinggi berpangkat Laksamana Muda untuk menduduki jabatan bintang tiga.

Apalagi, kata dia, kecenderungan penunjukkan KSAL di era reformasi bukanlah suatu pakem yang mengikat untuk ditaati ataupun diikuti.

"Meski demikian, tentu saja, pemilihan KSAL yang baru kelak hendaknya lebih didasari pada kebutuhan untuk menjaga roda organisasi TNI AL bergerak dinamis dan solid dalam menghadapi ancaman maritim Indonesia," kata Anton.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas