Apa Itu Belalang Setan? Jadi Penyebab Tewasnya Warga Gunungkidul
Inilah penjelasan tentang Belalang Setan mulai dari ciri-ciri hingga dapat mengeluarkan racun. Menjadi penyebab tewasnya warga Gunungkidul.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Inilah penjelasan terkait Belalang Setan yang diduga menjadi penyebab tewasnya warga Gunungkidul.
Belalang Setan memiliki nama ilmiah Aularches miliaris yang tergolong dalam famili Pyrgomorphidae.
Dikutip dari laman Faperta UGM, Belalang Setan termasuk serangga yang yang dianggap sebagai hama di bidang pertanian.
Pasalnya, Belalang Setan dapat merusak tanaman seperti kebanyakan belalang lainnya dan juga bersifat polifagus.
Tubuh pada Belalang Setan hampir sama dengan belalang biasa yakni memiliki warna yang cerah dan menarik.
Untuk lebih lengkapnya, inilah ciri-ciri Belalang Setan:
Baca juga: Sawah di Sumba Timur Diserang Hama Belalang, Kementan Sarankan Petani Ikut AUTP
Ciri-ciri Belalang Setan
Belalang Setan memiliki kepala dan dada (thorax) berwarna biru gelap dengan garis kuning di bawah mata sampai keatas mulut.
Sementara, pada thorax bagian dorsal terdapat gerigi, tungkai berwarna biru gelap.
Pada femur tungkai belakang terdapat gerigi berwarna kuning, abdomen berwarna merah cerah dengan garis-garis hitam.
Sayap depan (tegmina) Belalang Setan berwarna dasar hijau-coklat dengan bintik-bintik kuning seperti motif macan tutul.
Racun Belalang Setan
Tubuhnya yang berwarna-warni ini berfungsi untuk pertahanan diri dari predator ataupun musuh yang lain.
Selain dengan warna tubuhnya, Belalang Setan melakukan pertahanan diri dengan mengeluarkan busa yang beracun atau cairan yang berbau busuk.
Racun Belalang Setan ini dikeluarkan dari thorax dan ditandai dengan adanya bunyi berderit.
Baca juga: Populasi Belalang Kembara Meningkat, Mulai Rusak Tanaman dan Sawah, Warga Sumba Timur Resah
Siklus Hidup Belalang Setan
Dikutip Tribunnews dari laman UGM, Belalang Setan memiliki siklus hidup yang relatif cukup lama dibandingkan dengan jenis-jenis belalang lainnya.
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Fakultas Biologi UGM, siklus hidup Belalang Setan berkisar antara 9-10 bulan, di mana empat bulan di antaranya dalam fase telur.
Siklus hidup tersebut didapati ketika Belalang Setan dipelihara di laboratorium.
Sementara, apabila Belalang Setan berada di lapang maka diperkirakan pertumbuhan populasinya akan bergerak relative lama.
Warga Gunungkidul Tewas Setelah Konsumsi Belalang Setan
Dikutip Tribunnews dari TibunJogja, Musri (53), warga Pedukuhan Selorejo, Kalurahan Sodo, Paliyan, Gunungkidul meninggal dunia usai mengonsumsi belalang setan.
Kapolsek Paliyan, AKP Solechan menyampaikan peristiwa ini terjadi pada Senin (05/12/2022).
"Laporannya diterima sekitar pukul 09.00 WIB kemarin," jelasnya memberikan keterangan pada Selasa (06/12/2022).
Sebelumnya pada Sabtu (03/12/2022), Musri bersama suaminya, Kisman (76) berada di ladang jagung miliknya.
Saat itu mereka sedang berjaga agar ladang tidak diserang oleh hama monyet ekor panjang.
Saat itulah Musri melihat beberapa ekor belalang setan.
Ia pun menangkap belalang tersebut lalu memasaknya di gubuk yang berada di ladang.
"Setelah dimasak, belalang tersebut dimakan bersama suaminya sekitar pukul 12.00 WIB," kata Solechan.
Adapun Musri saat itu memakan 3 ekor belalang, sedangkan suaminya hanya 1.
Sekitar 2 jam kemudian, Musri mendadak mual hingga muntah-muntah.
Musri dan suaminya kemudian pulang ke rumah sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun hingga malam hari kondisinya tak kunjung membaik hingga akhirnya dilarikan ke RSUD Wonosari.
Menurut Solechan, keluarga sudah berusaha memberi minum air kelapa muda.
Tujuannya agar kondisi Musri jadi lebih baik.
"Namun Senin kemarin sekitar pukul 03.05 WIB dini hari, korban meninggal dunia," jelasnya.
Musri diduga keracunan belalang setan yang telah ia makan pada Sabtu lalu.
Meski demikian, Solechan mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pengecekan laboratorium.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)(TribunJogja/Alexander Aprita)