Dekan FISIP UI Bicara Tren Popularitas Dunia Politik Saat Ini: Apapun yang Penting Viral
Pandangan Aji tersebut berawal saat mengatakan menyapa merupakan bagian dari popularitas.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dekan FISIP Universitas Indonesia (UI), Semiarto Aji Purwanto mengatakan popularitas menjadi bagian penting dalam dunia politik saat ini.
Hal tersebut disampaikan Aji dalam Talkshow Series Memilih Damai dengan tema 'Membedah Genealogi Presiden dari Masa ke Masa'.
Talkshow tersebut digelar di Auditorium Arifin Panigoro, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (8/12/2022).
Pandangan Aji tersebut berawal saat mengatakan menyapa merupakan bagian dari popularitas.
"Menyapa itu salah satu bagian dari popularitas. Tapi bagaimana dengan dia (politisi) menyapa itu yang menjadi persoalan kan," kata Aji.
Baca juga: Pengamat Politik Menilai Pemilih Masa Depan RI Tidak Terpengaruh Suku dan Agama Caleg atau Capres
Ia kemudian mengatakan menyapa secara langsung sudah dilakukan sejak zaman dulu.
Namun sekarang banyak orang lebih memilih menyapa lewat media sosial.
"Nah kita sekarang hidup di dalam konsep realitas dunia maya dan realitas dunia yang sebenarnya. Itu tumpang tindih kan," ujar Aji.
Menurut dia yang dimaksud tumpang tindih adalah ketidaksesuaian kandidat politisi antara dunia maya dengan realitanya.
Aji mengungkapkan saat ini seringkali yang dilakukan seorang politisi adalah yang terpenting viral.
"Jelek sekalipun enggak masalah asal viral kan. Itu popularitas. Jadi bukan pada program atau sesuatu yang baik, yang penting viral dulu," jelasnya.
Dekan FISIP UI ini menjelaskan karena dengan viral seorang politisi akan lebih dikenal.
"Bikinlah skandal-skandal. Bikinlah posisi seakan-akan terzolimi. Yang penting membuat orang-orang lihat ke dia," kata Aji.
Meski begitu, kata Aji, ada juga orang-orang yang metropolis dan rasional.
Aji mengatakan orang metropolis dan rasional tersebut adalah masyarakat yang sudah bisa menilai berdasarkan program kerjanya bukan hanya popularitasnya.
"Kalau menurut saya, alangkah lebih baik seorang politisi itu populer karena dengan program-programnya yang memang disetujui masyarakat," tutur Aji.
Sebagai informasi, talkshow ini merupakan kerja sama antara Tribun Network dengan Universitas Al-Azhar Indonesia.
Beberapa narasumber menjadi pembicara antara lain Ahli Antropologi dan Politikus, Meutia Farida Hatta Swasono; Dekan FISIP Universitas Indonesia, Semiarto Aji Purwanto; Dekan FISIP Universitas Al-Azhar Indonesia, Heri Herdiawanto; Founder Lingkar Madani, Ray Rangkuti; dan Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.