Sepak Terjang Agus Sujatno Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: Terlibat Kasus Bom Panci
Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar adalah mantan napi terorisme kasus bom panci di Cicendo
Editor: Erik S
Sementara itu, ia menjelaskan target teror pelaku masih kepada simbol-simbol Pemerintah.
"Yaitu polisi dan lain-lain," ujar Sofyan.
Kronologi Ledakan Bom
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Aswin Sipayung mengatakan, kejadian yang diduga bom bunuh diri itu terjadi pada Rabu pagi pukul 08.20 saat sedang melakukan apel pagi.
Baca juga: VIDEO Pelaku Bom Bunuh di Polsek Astana Memaksa Dekati Polisi yang Sedang Apel Pasukan
"Tiba-tiba ada satu orang laki-laki masuk ke Polsek mengacungkan senjata tajam menerobos barisan apel pagi seketika anggota pada menghindar tidak lama kemudian ada ledakan," kata dia.
Ia menyebut pelaku pembawa bom meninggal dunia di lobi Polsek Astanaanyar.
Sementara, satu polisi meninggal dan lainnya terluka.
"Sekarang yang luka sedang dirawat sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih," kata Aswin Sipayung.
Pelaku penyerangan Bom Polsek Astana Anyar itu diduga menggunakan sepeda motor bebek warna biru yang terparkir di depan Polsek.
Baca juga: Anggota Fraksi Partai Golkar Mengecam Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Dalam sepeda motor pelaku, terdapat kertas putih bertuliskan KUHP-Hukum, Kafir/Syirik Perangi para penegak hukum setan.
Adapun kondisi pelaku penyerangan Bom ke Polsek ini diketahui meninggal di tempat dengan kondisi tubuhnya terbagi ke dalam beberapa bagian dan saat ini sudah dievakuasi ke RS Immanuel Bandung.
Selain itu, pelaku terdapat empat orang anggota Polsek yang mengalami luka akibat kejadian itu dan sudah dibawa ke RS Immanuel Bandung.
"Ledakan terjadi di bagian dalam, depan pintu masuk polsek. Korban tiga polisi luka, sekarang lagi dibawa ke rumah sakit di Bandung," katanya.
Saat ini, sejumlah anggota polisi masih berjaga di lokasi kejadian dan dipasang garis polisi di sekitaran Mapolsek.
Motor Pelaku Diamankan
Terkait barang bukti, polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor bebek berwarna biru.
Motor itu diduga digunakan pelaku saat melakukan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan, motor tersebut menjadi barang bukti yang digunakan polisi sebagai bahan penyelidikan untuk mengungkap pelaku bom bunuh diri tersebut.
"Barang bukti yang sudah diamankan, satu buah sepeda motor yang digunakan pelaku berwarna biru," ujar Irjen Suntana, dikutip dari TribunJabar.id.
Suntana mengatakan, pada bagian depan motor, ditemukan selembar kertas yang bertuliskan "RKUHP HUKUM syirik/kafir, perangi para penegak hukum setan QS 9:29".
Temuan tersebut, lanjut Suntana, akan menjadi bahan penyelidikan lanjutan.
"Memang di tulisannya itu menyampaikan bahwa produk KUHP adalah produk kafir, mari kita berantas penegak hukum, seperti itu tulisannya."
"Itu sebagai bahan penyelidikan lebih lanjut ya," ucapnya.
Jumlah Korban
Irjen Suntana mengatakan, ada 11 orang yang menjadi korban dalam bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Dari 11 korban, 10 di antaranya anggota polisi dan satu orang lainnya adalah warga sipil.
Sementara itu, ada satu anggota polisi yang gugur yaitu Aiptu Sofyan.
"Sebelas orang jadi korban, terdiri dari 10 anggota polisi dan satu orang anggota meninggal dunia atas nama Aiptu Sopyan."
"Sembilan masih dalam luka-luka, akibat serpihan dari ledakan tersebut," ujar Suntana, dilansir TribunJabar.id.
Sementara korban dari warga sipil diketahui bernama Nurhasanah yang mengalami luka ringan.
Korban diketahui sedang berjalan di depan Polsek Astana Anyar saat bom bunuh diri itu meledak.
Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jabar