Tidak Terima Jokowi Disebut Presiden Semi Otoriter, Bahlil: Hasil Survei 58,2 Persen Publik Puas
Dalam hasil survei Poltracking, 58,2 persen publik puas dengan kebebasan berpendapat di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Tidak Terima Jokowi Disebut Presiden Semi Otoriter, Bahlil: Jangan Gara-gara Enggak Suka Mengatakan Tidak Demokratis
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia tidak setuju ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut presiden semi otoriter.
Hal tersebut diungkapkan Bahlil saat menanggapi hasil survei Poltracking Indonesia, secara virtual, Kamis (8/12/2022).
Dalam hasil survei Poltracking, 58,2 persen publik puas dengan kebebasan berpendapat di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca juga: Survei Poltracking Catat Tingkat Kepuasan Terhadap Kinerja Jokowi-Ma’ruf Meningkat di Akhir 2022
Karenanya, Bahlil memprotes ketika mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dianggap presiden semi otoriter.
"Orang banyak mengatakan Presiden semi otoriter, tapi hasil survei kebebasan berpendapat yang setuju, tinggi. Yang kayak begini harusnya jernih, jangan gara-gara enggak suka mengatakan tidak demokratis," kata Bahlil.
Sebaliknya, kata Bahlil, Jokowi merupakan presiden yang berdemokratis, terbukti hak kebebasan berpendapat masih dilindungi.
"Jadi Jokowi itu sagat demokratis. Kebebasan berpendapat diberikan, demonstrasi dipersilahkan," ujarnya.
Bahlil menyebut ketidakpuasan terhadap pemerintahan Jokowi sejak bulan Mei 2022 cenderung stabil.
Menurutnya, pihak tersebut bukan tidak puas dengan pemerintahan, tapi tidak suka.
"Yang tidak puas sejak mei 2022, itu stabil. Artinya biar Jokowi kerja sebaik apapun, yang 18 persen ini bukan puas atau tidak puas, tapi memang sudah tidak suka. Dan itulah demokrasi, tidak bisa juga kita paksa mereka," ucapnya.
Lebih lanjut, Bahlil juga menanggapi soal survei Poltracking Indonesia yang menyebut jika 73 persen publik puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi.
"Tidak banyak Presiden yang bisa mendapat respon baik di tahun-tahun terakhir masa jabatan. Maka ini menunjukkan leadership Presiden Jokowi sangat baik," imbuhnya.