Kemenkominfo: Literasi Digital Dukung Digitalisasi Pariwisata
Bambang mengatakan pihaknya akan kembali meningkatkan literasi digital pada pendampingan masyarakat desa pariwisata.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Kemenkominfo, Bambang Tri Santoso mengatakan transformasi digital menjadi strategi kebangkitan sektor pariwisata.
Dirinya mengatakan literasi digital dapat membantu proses digitalisasi pariwisata di Indonesia.
“Literasi digital adalah sebuah cara yang menjembatani gap antara dunia digital dan pariwisata,” ujar Bambang melalui keterangan tertulis, Senin (5/12/2022).
Bambang mengatakan pihaknya akan kembali meningkatkan literasi digital pada pendampingan masyarakat desa pariwisata.
Beberapa materi yang disampaikan berkutat pada adopsi Teknologi, Media Sosial dan Konten Kreator.
“Selain itu juga diberikan pelatihan skill seperti Fotografi, Videografi, dan Drone,” ucap Bambang.
Selain itu, Bambang mengatakan bahwa masyarakat desa pariwisata telah dibekali materi Virtual Tour Event, Storytelling/Copywriting.
Baca juga: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno Pastikan Kepulauan Widi Tidak Dijual
“Di program ini, kita mendidik generasi muda untuk memiliki skill tertentu di bidang pariwisata, dan bagaimana membuat kemasan pariwisata. Output-nya adalah video teaser, promosi, dan virtual event,“ jelas Bambang.
Sementara itu, Ketua Umum RTIK Indonesia, Fajar Eri Dianto memandang, literasi digital di sektor pariwisata punya peran sebagai pendamping masyarakat dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan potensi pariwisata di wilayahnya.
“Di sinilah fungsi kita sebagai masyarakat teknologi, peduli terhadap perkembangan teknologi, peduli terhadap transformasi digital,” tutur Fajar
Seperti diketahui, berdasarkan data Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif di tahun 2021, terdapat 409.000 tenaga kerja sektor pariwisata kehilangan pekerjaan dan terdapat penurunan Rp20.7 miliar pendapatan negara.
Bahkan di tahun 2020 hanya 25 persen dari jumlah wisatawan mancanegara masuk ke Indonesia di 2019.