Ridwan Kamil Minta Penyaluran Bantuan Gempa Cianjur Dilakukan Satu Pintu: Pusatkan ke Pendopo Bupati
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada para relawan untuk tertib dalam menyalurkan bantuan kepada korban terdampak Gempa Cianjur.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada para relawan untuk tertib dalam menyalurkan bantuan kepada korban terdampak gempa Cianjur.
Ridwan Kamil menyebut seharusnya seluruh bantuan itu disalurkan melalui satu pintu dengan ditampung terlebih dahulu di Pendopo Bupati Cianjur.
"Kalau mau ada bantuan disatupintukan melalui pendopo Bupati," kata pria yang karib disapa Kang Emil itu saat ditemui awak media di sela acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Akan tetapi, sejauh ini kata Kang Emil, para relawan dan pemberi bantuan memilih untuk langsung ke posko-posko pengungsian.
Upaya itu tidak disalahkan oleh Kang Emil, namun dirinya khawatir pemberian secara langsung ke posko rentang tidak meratanya bantuan tersebut.
Bahkan lebih parahnya, para relawan riskan mengalami pemalakan di perjalanan oleh pihak-pihak tak bertanggungjawab.
"Cuma para pemberi bantuan banyak pengen langsung, kalau langsung kita sudah imbau dikawal, ada layanan gratis dari kepolisian," kata dia.
"Dinamika-dinamika pengen sendiri kadang-kadang bawa rombongan besar mengakibatkan ada dinamika-dinamika," sambungnya.
Sejauh ini kata Kang Emil, gempa susulan masih kerap terjadi di wilayah Jawa Barat dengan titik terdekat di Cianjur.
Baca juga: Ridwan Kamil: Lebih dari 200 Kali Gempa Susulan Terjadi di Cianjur
Gempa susulan ini terjadi setelah gempa berkekuatan magnitudo 5,6 terjadi di Cianjur pada 21 November lalu.
"Itu mah (gempa) selalu ada. Media harus tahu ya, sejak gempa tanggal 21 sudah lebih 200 gempa susulan," ujarnya.
Kang Emil menjelaskan gempa yang terjadi di Cianjur mengalami dampak yang lebih berat karena kedalamannya dangkal.
Sementara gempa yang belakangan terjadi di Sukabumi dan Garut memiliki kedalaman yang lebih dari 100 km, sehingga tidak menyebabkan kerusakan yang signifikan.
"Perbedaannya skalanya lebih kecil atau skala sama tapi ke dalamnya di atas 100 kilo," ucap Ridwan Kamil.
"Kenapa gempa Cianjur terlanjur heboh, karena dia ada di kedalaman dangkal. Sukabumi, Garut dan lain-lain itu enggak signifikan," tambah Ridwan Kamil.
Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan saat ini Pemerintah terus melakukan pendataan rumah yang berdampak gempa.
Pendataan ini dilakukan untuk pembangunan rumah tahan gempa.
Baca juga: Toyota Donasikan Bantuan Senilai Rp600 Juta untuk Korban Gempa di Cianjur
"Di lapangan terus dilakukan pendataan sehingga rumah-rumah dengan tahan gempa, Insya Allah bulan-bulan ke depan akan selesai," pungkas Ridwan Kamil.