Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahadi Nasution Nilai Ketidakhadiran Airlangga Jadi Bukti Munas XI SOKSI di Riau Gagal Terlaksana

Mahadi Nasution menilai penyelenggaraan Munas XI SOKSI Riau gagal terlaksana karena Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak hadir.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Mahadi Nasution Nilai Ketidakhadiran Airlangga Jadi Bukti Munas XI SOKSI di Riau Gagal Terlaksana
Istimewa/ Sosksi
Mahadi Nasution menilai penyelenggaraan Munas XI SOKSI Riau gagal terlaksana karena Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto tidak hadir. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Bendahara Umum Depinas SOKSI, Mahadi Nasution menilai penyelenggaraan Munas XI Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia atau SOKSI Riau oleh sekelompok orang yang menamakan “SOKSI” pada 9-11 Desember 2022 telah gagal terlaksana.

Menurut Mahadi, Munas sebagai suatu wadah pengambilan keputusan tertinggi organisasi sekaligus sebagai hajatan nasional organisasi per 5 tahun, sudah barang tentu merupakan ajang silahturahmi nasional kader SOKSI se-Indonesia yang dihadiri Ketua Partai Golkar dan tokoh-tokoh penting Golkar lainnya.

"Apa yang terjadi pada Munas XI SOKSI Riau adalah kebalikannya, minimnya peserta diyakini tidak adanya keterwakilan Dewan Pimpinan Daerah (DEPIDAR) masing-masing provinsi, absennya Ketua Umum Partai Golkar (Airlangga Hartarto) pada acara tersebut sinyal pasti, menandakan bahwa DPP Partai Golkar tidak memiliki respect sama sekali kepada mereka," kata Mahadi kepada wartawan, Selasa (13/12/2022).

Mahadi menjelaskan, layaknya suatu Munas, pasti ada kriteria tertentu bisa disebut Munas, minimnya peserta dipastikan tidak adanya keterwakilan masing-masing Dewan Pimpinan Daerah.

Baca juga: SOKSI Kubu Ali Wongso Dianggap Tak Punya Legalitas Gelar Munas

"Jika sudah begini apakah layak dan sah disebut Munas sebagai wadah pengambilan keputusan tertinggi organisasi? Selain itu juga Ketua Umum Golkar tidak hadir, Pak Gubernur yang juga merupakan Ketua DPD I Golkar Provinsi Riau juga absen dalam acara tesebut," kata dia

"Jadi tidak layak disebut Munas, hanya kongkow bareng, mungkin mereka nobar Piala Dunia,” lanjut Mahadi.

BERITA REKOMENDASI

Dirinya beserta kader SOKSI se-Indonesia menyebut peserta Munas XI di Riau itu layaknya amuba, berkembang biak dengan memisahkan diri dari inangnya tapi menjadi sebuah penyakit, layaknya penyakit memang harus disembuhkan, disadarkan agar kembali ke jalan yang benar.

"Jadi kami ingatkan untuk segera sadar diri, jangan terlalu memaksakan dengan segala keterbatasan yang dimiliki," ujarnya.

Mahadi meyakini, DPP Golkar akan segera mengambil tindakan terkait kisruh internal SOKSI beberapa hari ini yang sudah masuk ranah konsumsi publik.

"Amat disayangkan, pelaksanaan Munas SOKSI XI Riau sebagai tamparan terhadap wajah Golkar. Publik atau partai lain akan melihat ada disharmoni internal Golkar, Golkar sebagai Partai modern dan go public sudah seharusnya mengamputasi sumber penyakit ini," katanya.

Baca juga: Airlangga Bertemu Ketua Umum SOKSI, Bahas Kiprah Organisasi ke Depan

Mahadi pun mengutip salah satu strategi Sun Tzu dalam penyelesaian konflik internal organisasi 'pohon Prem dikorbankan untuk pohon Persik'.

"Strategi ini disebut juga mengorbankan perak untuk mendapatkan emas, apalagi Soksi amuba ini bukan perak, Partai Golkar pasti mengamputasi mereka," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) M Misbakhun menyebut Sokso kubu Ali Wongso Sinaga Cs tak punya legalitas gelar Munas.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas