Menko Polhukam: Negara Tidak Kedepankan Emosi dalam Selesaikan Masalah Kemanusiaan di Papua
Menurutnya dalam mengelola negara dan penyelesaian konflik kemanusiaan, tak bisa dilakukan dengan mengedepankan emosi.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan dalam menyelesaikan konflik di Papua tidak bisa dengan cara emosional dan sembarangan.
Menurutnya dalam mengelola negara dan penyelesaian konflik kemanusiaan, tak bisa dilakukan dengan mengedepankan emosi.
Hal ini disampaikan Mahfud dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun 2022 seperti ditayangkan Kompas TV, Kamis (15/12/2022).
"Mari kita ini jangan terlalu emosional, jangan terlalu emosi. 'Pak kok tidak dibabat aja, kan gampang aja' bukan begitu caranya mengelola negara. Dibabat salah, tidak dibabat banyak masalah seperti ini," terang Mahfud.
Baca juga: KUHP Baru Dituduh Lindungi Rezim Jokowi, Mahfud: Justru untuk Lindungi Anda yang Mau Jadi Presiden
Mahfud menegaskan bahwa setiap nyawa manusia sangat berharga. Sehingga penyelesaian konflik di Papua utamanya terhadap aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak bisa ditempuh dengan melakukan hal yang sama kepada kelompok tersebut.
Hal ini dilakukan pemerintah bukan karena takut. Melainkan pemerintah ingat dan menjunjung tinggi bahwa setiap nyawa manusia sangat berharga.
"Tapi mari kita pelan-pelan, kita menyelamatkan satu nyawa manusia itu sangat penting dilakukan," tuturnya.
"Kita ngerem karena ada saran dialog, jeda dulu jangan bertindak. Bukan soal kita takut atau apa, mana takut. Tapi menyelesaikan dengan mengingat setiap nyawa manusia itu berharga," tutup Mahfud.