PPP Ingin Mardiono Jadi Cawapres KIB, Pengamat Nilai Peluangnya Kecil, Sebut 3 Alasannya
Ujang berpendapat niatan PPP itu tidak akan mendapatkan dukungan dari anggota koalisi sendiri.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, keinginan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengajukan Plt. Ketum Mardiono sebagai capres ataupun cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) adalah hak mereka.
Namun Ujang berpendapat niatan PPP itu tidak akan mendapatkan dukungan dari anggota koalisi sendiri.
“Pertama, elektabilitas atau keterpilihan. Ketika dia memiliki elektabilitas yang tinggi, maka kesempatan, peluang untuk menang. Jadi, Pak Mardiono itu tak ada (elektabilitas), susah juga untuk menjadi capres. Tapi sekali lagi itu hak PPP untuk bisa mengusulkan ketumnya menjadi capres ataupun cawapres,” kata Ujang, saat dihubungi Jumat (16/12/2022).
Kemudian hal kedua adalah secara konstruksi peta politik, di parlemen PPP paling kecil suaranya yang hanya 19 kursi.
"Ya bargaining politiknya juga rendah,“ ujar Ujang.
Kemudian hal ketiga, tidak ada yang mau, karena Ujang melihat pasti akan kalah.
"Itu kan logika pertarungan di pilpres seperti itu. Jadi, tidak ada yang mau mendukung karena pasti akan kalah," ujarnya.
Dinamika politik seperti ini menurut Ujang positif saja, hanya pada kenyataannya akan sulit tercapai.
"Mencari bargaining untuk mengangkat Capres Mardiono, itu hal positif yang bisa saja, tetapi karena daya tawarnya rendah maka akan sulit, berat. Partai yang kuat yang kelas menengah ke atas itu yang memiliki bargaining yang tinggi,” kata Ujang.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terdiri dari Partai Golkar, PPP dan PAN. Satu nama yang terus disebut berkompetensi maju sebagai Capres KIB internal adalah Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Namun diskusi tentang siapa Capres KIB masih terus bergulir.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menginginkan Plt Ketua Umum Mardiono bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyebut, hal serupa juga diinginkan Partai Golkar dan PAN yang berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu.
"Kalau seperti PPP, kami berharap Pak Mardiono itu bisa masuk di kontestasi cawapres tentu PAN berharap di hal serupa, Golkar berharap di hal serupa," kata Baidowi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/12/2022).
Pria yang akrab disapa Awiek itu justru menilai, konfigurasi pasangan calon presiden (capres) dan cawapres dari KIB perlu dikombinasikan, antara figur di internal koalisi dan eksternal koalisi.
"Maka kami katakan KIB idealnya meng-combine antara eksternal dengan internal KIB sehingga merasa saling menguatkan satu sama lain," ujar Sekretaris Fraksi PPP DPR RI itu.
Baca juga: PPP Ingin Mardiono Jadi Cawapres KIB, Golkar: Nanti Pada Waktunya Diputuskan Bersama
Awiek menambahkan, penentuan pasangan capres dan cawapres nantinya bakal dinamis lantaran ditentukan proses politik ke depan.
"Meskipun kita KIB mendorong ketum-ketum partai masing-masing untuk maju dalam kontestasi Pilpres tapi pada akhirnya proses politik yang menentukan," ucap Awiek.
Sementara itu, lanjut Awiek, untuk sosok eksternal, KIB melirik nama-nama tokoh yang beredar dan disebut-sebut berpotensi menjadi capres atau cawapres.
"Kan saya bilang, pokoknya nggak jauh dari tokoh-tokoh yang beredar lah," tandasnya.