Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

MUI: Jumlah Perempuan di Parlemen Masih Rendah

Selain itu, Amany mengungkapkan selama ini perempuan masih belum diprioritaskan dalam kontestasi politik oleh partai politik.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in MUI: Jumlah Perempuan di Parlemen Masih Rendah
Tangkap Layar
Prof Amany Lubis. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI, Amany Lubis, mengungkapkan jumlah keikutsertaan perempuan pada ranah politik, khususnya di parlemen masih rendah.

Amany mengungkapkan konstitusi mengamanatkan bahwa perempuan mendapatkan proporsi sebesar 30 persen di partai politik.

"Semestinya yang jadi parlemen juga bayangannya kita akan menjadi 30 persen juga, tapi pada kenyataannya tidak," ujar Amany di Hotel Sari Pasific, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Selain itu, Amany mengungkapkan selama ini perempuan masih belum diprioritaskan dalam kontestasi politik oleh partai politik.

Baca juga: MUI: Perempuan Tidak Boleh Mendapatkan Diskriminasi dalam Mengakses Pendidikan

Jumlah anggota DPR perempuan, kata Amany, mengalami penurunan pada Pemilu terakhir.

"Secara umum kalaupun ada evaluasi dari pemilu ke pemilu bahwa anggota DPR kita turun 10 persen sekian, dulu pernah 11," ungkap Amany.

Berita Rekomendasi

Peran perempuan di ranah politik, menurut Amany, perlu ditingkatkan untuk memperjuangkan aspirasi kaum perempuan.

Dirinya mengungkapkan saat ini minat perempuan untuk terjun ke dunia politik juga masih rendah.

"Tidak banyak perempuan yang minat untuk masuk politik khususnya harus mengeluarkan uang banyak untuk kampanye dan lain-lain. Itu jadi perempuan kalah langkah," jelas Amany.

Pembahasan mengenai peran perempuan di ranah politik, kata Amany, bakal dibahas dalam Kongres Muslimah Indonesia ke-3 yang digelar MUI.

Meski begitu, Amany mengatakan pembahasan ini tidak berkaitan dengan Pemilu 2024 mendatang.

"Ada pembahasan tentang perempuan di ranah politik tapi tidak ada kaitan sama 2024. Ini kan masalah yang harus dibahas terus bagaimana meningkatkan peran perempuan dalam politik," pungkas Amany.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas