Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bawaslu Harapkan Mediasi Partai Ummat dan KPU Temukan Titik Terang

Bawaslu berharap upaya mediasi antara Partai Ummat dengan Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI dapat segera menemukan titik terang.

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Bawaslu Harapkan Mediasi Partai Ummat dan KPU Temukan Titik Terang
Tribunnews.com/ Mario Christian Sumampow
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja selepas menghadiri acara Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu, di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022). Ia bicara soal mediasi Partai Ummat dan KPU. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berharap upaya mediasi antara Partai Ummat dengan Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI dapat segera menemukan titik terang.

Hal itu disampaikan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja selepas menghadiri acara Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu, di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).

“Kemarin belum ketemu (titik temu). Kita harapkan hari ini ada kesepakatan yang bisa didapat,” kata Rahmat Bagja.

Dia menambahkan bahwa kedua pihak yang bersengketa itu kemarin telah melaksanakan mediasi.

Dalam mediasi tersebut, kata dia, baik Partai Ummat maupun KPU sudah saling bermusyawarah terkait pokok masalah yang disengketakan.

Baca juga: Belum Temukan Titik Terang, Partai Ummat Bakal Kembali Mediasi dengan KPU

Bawaslu, kata Bagja, juga mengharapkan agar upaya mediasi tersebut dapat tuntas sehingga tidak perlu berlanjut ke tahapan selanjutnya.

Berita Rekomendasi

“Kita harapkan selesai mediasi tidak ada ajudifikasi,” ucapnya.

Dia menambahkan, Partai Ummat dengan KPU RI kembali melakukan mediasi pada hari ini, Selasa (20/12/2022) siang. Bawaslu pun menanti hasil dari mediasi tersebut.

“Hari ini pukul 13.00 WIB akan dilakukan proses mediasi antara Partai Ummat dan KPU. kita akan lihat hasilnya nanti,” ujarnya.

Baca juga: PAN Diuntungkan dengan Tidak Lolosnya Partai Ummat pada Pemilu 2024?

Sekadar informasi, Partai Ummat akan kembali menjalani mediasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terkait sengketa proses Pemilu di kantor Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).

Partai Ummat dan KPU telah menjalani proses mediasi sejak Senin (19/12/2022), terkait gugatan hasil verifikasi faktual lembaga penyelenggara Pemilu yang tidak meloloskan partai tersebut.

“Hari ini kita belum mencapai titik temu tersebut. Dan Insyaallah akan melanjutkan ke mediasi hari kedua besok jam 10 pagi,” kata Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi seusai mediasi hari pertama di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).

Dia menjelaskan pada pertemuannya dengan KPU hari ini, Partai Ummat telah menyampaikan sejumlah poin yang dinilai penting bagi parpol tersebut.

Baca juga: Pengamat Menilai Gugatan Partai Ummat Terhadap KPU Akan Ditolak

Namun dia tidak merinci lantaran mediasi kedua pihak tersebut dilaksanakan secara tertutup.

Selain itu, putusan terkait proses mediasi ini juga harus melalui rapat pleno KPU.

“Jadi insyaAllah kita berharap pada mediasi kedua nanti ada kesepakatan, yang kita dapat sama-sama jalankan sebelum masuk ke proses ajudikasi di hari ketiga. Kira-kira seperti itu, Insyallah kita lanjut mediasi besok,” ujarnya.

Kuasa Hukum Partai Ummat Denny Indrayana mengatakan hal yang sama. Dikatakannya bahwa Bawaslu telah memberikan kesempatan upaya mediasi dengan jangka waktu dua hari.

Hal itu, kata dia, akan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Partai Ummat.

“Kita fokus di mediasi ini dulu, kita tetap optimisme bahwa akan berakhir di mediasi, kami melihat potensi titik temu itu ada,” tuturnya.

Perkara ini bermula dari hasil verifikasi faktual Partai Ummat yang dinyatakan tak memenuhi syarat oleh KPU.

Verifikasi faktual sendiri merupakan salah satu tahapan yang dilakukan KPU untuk menetapkan lolos atau tidaknya partai politik sebagai peserta pemilu.

Partai Ummat dinyatakan tidak lolos karena tak memenuhi syarat verifikasi faktual di dua provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Utara.

Di NTT, Partai Ummat hanya memenuhi keanggotaan di 12 kota/kabupaten dari syarat minimal keanggotaan di 17 kabupaten/kota.

Sementara, di Sulawesi Utara, partai yang diketuai oleh Ridho Rahmadi tersebut hanya memenuhi keanggotaan di 1 kabupaten dari syarat minimal keanggotaan di 11 kabupaten/kota.

Menurut KPU RI, Partai Ummat tidak pernah menyampaikan pernyataan keberatan saat proses rekapitulasi verifikasi di tingkat provinsi di NTT dan Sulawesi Utara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas