Menaker Ida Fauziyah: Kesenjangan Akses Pekerjaan untuk Perempuan Harus Dihentikan
Dirinya mengatakan dalam mengatasi ketimpangan antara tenaga kerja perempuan dan laki-laki, terdapat tantangan semakin kompleksnya pada era sekarang
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengatakan ketimpangan akses pekerjaan terhadap kaum perempuan harus diakhiri.
Menurut Ida, perempuan harus memiliki akses yang sama dengan laki-laki dalam pekerjaan.
"Kita harus terus berupaya agar ketimpangan perempuan dan laki-laki semakin menurun," kata Ida pada Kongres Muslimah ke-3 di Hotel Sari Pasific, Selasa (20/12/2022).
Dirinya mengatakan dalam mengatasi ketimpangan antara tenaga kerja perempuan dan laki-laki, terdapat tantangan semakin kompleksnya pada era sekarang ini.
Digitalisasi, kata Ida, menjadi salah satu tantangan dalam mengikis kesenjangan akses pekerjaan.
Baca juga: Menaker Ajak Masyarakat Peduli Aspek Psikologis Anak Pekerja Migran Indonesia
"Tantangan digitalisasi tidak hanya menggeser kebutuhan keterampilan di pasar kerja, namun juga hubungan kerja, waktu, dan tempat pekerja yang semakin fleksibel," ungkap Ida.
Pandemi Covid-19, kata Ida, memberikan dampak yang besar kepada kondisi ekonomi. Tekanan ekonomi, menurut Ida, membuat perempuan terpaksa masuk ke dalam pasar kerja.
Sehingga bentuk pekerjaan yang didapatkan oleh kaum perempuan kerap tidak layak.