PMI Berikan BNT ke Peternak untuk Kendalikan Virus Penyakit Kuku dan Mulut
Program ini diharapkan dapat memperkuat dan menjamin kehidupan peternak kecil, yang termasuk kelompok rentan, khususnya peternak kambing.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) melalui mekanisme dana kedaruratan internal PMI mendukung program penerimaan Bantuan Non Tunai (BNT) di Kabupaten Grobogan dan Magelang, Provinsi Jawa Tengah.
Pemberian BNT ditujukan kepada peternak yang terdampak virus Penyakit Mulut dan Kuku atau Foot and Mouth Disease (FMD).
Program ini diharapkan dapat memperkuat dan menjamin kehidupan peternak kecil, yang termasuk kelompok rentan, khususnya peternak kambing.
Sebanyak 1.100 kepala keluarga di 9 kecamatan di Kabupaten Grobogan dan Magelang telah terdaftar untuk BNT.
Sejak April 2022, Penyakit Mulut dan Kuku menyerang Indonesia.
Walaupun tidak mempengaruhi tubuh manusia, virus tersebut berdampak besar pada hasil ternak masyarakat yang merupakan aset penting dalam kehidupan.
“Melalui mekanisme pendanaan DREF, IFRC dan PMI bermaksud untuk menjangkau 15.000 orang di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Aceh. Kami mendukung mereka dengan BNT, menyediakan kegiatan disinfektan untuk mendukung biosekuriti ternak, meningkatkan pengendalian epidemi untuk virus penyakit mulut dan kaki dan mengaktifkan surveilans berbasis komunitas, dan kampanye kesadaran,’” ujar Koordinator Operasional Manajemen Risiko Bencana, IFRC Country Cluster Delegation untuk Indonesia, Brunei Darussalam, Singapore, dan Timor-Leste, Teuku Khairul Azmi dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Kamis(22/12/2022).
Baca juga: Kejadian Penyakit Mulut dan Kuku Turun 96,96 Persen dari Puncak Kasus
“Selama 6 bulan terakhir, PMI juga telah aktif melakukan penyuluhan kepada masyarakat maupun melalui beberapa radio kepada masyarakat, penyemprotan di pasar dan kendang ternak, serta memberikan BNT kepada 1.100 peternak kambing dengan jumlah Rp. 1.500,000 yang saat ini sedang berlangsung,” ujar Letjen TNI (pur) H. Sumarsono SH selaku ketua bidang Penanggulangan Bencana PMI.
Lebih lanjut, Sumarsono juga menyampaikan harapannya, agar bantuan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat untuk membantu perekonomian keluarga, mejadi keluarga tangguh dari penyakit yang saat ini masih melanda di Indonesia.
Untuk merespon virus penyakit mulut dan kuku, PMI telah melakukan langkah strategis dan tindakan langsung untuk meminimalisir penularan virus.
IFRC menyaksikan bahwa PMI telah berhasil menunjukkan perannya sebagai perpanjangan dari pemerintah untuk urusan kemanusiaan melalui respon cepat dan partisipasi aktif dalam koordinasi dengan instansi pemerintah terkait termasuk BNPB dan Kementerian Pertanian, serta Gugus Tugas untuk menangani virus penyakit mulut dan kuku
International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) merupakan jaringan kemanusiaan terbesar yang terdiri dari 192 Perhimpunan Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang memiliki tugas utama untuk meningkatkan taraf hidup dan mempromosikan martabat serta integritas di dunia.(Willy Widianto)