7 Kesaksian Arif Rachman, Kawal Autopsi Hingga Ungkap Gerak-gerik Ferdy Sambo Usai Brigadir J Tewas
Arif Rachman Arifin mengungkap proses autopsi jenazah Brigadir J hingga diperintah Ferdy Sambo interogasi Putri Candrawathi. Berikut 7 Kesaksiannya.
Penulis: Adi Suhendi
![7 Kesaksian Arif Rachman, Kawal Autopsi Hingga Ungkap Gerak-gerik Ferdy Sambo Usai Brigadir J Tewas](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/arif-rachman-arifin-kiri-dan-ferdy-sambo.jpg)
3. Lihat Adik Brigadir J Menangis
Setelah itu, Arif, melihat adik Brigadir J mendatangi ruang autosi sekira pukul 03.30 WIB, Sabtu (9/7/2022).
"Ada rombongan kalau tidak salah rombongan adiknya Yosua. Datang ya sekitar pukul 03.30 WIB, karena saya sudah istirahat di mobil. Dari mobil saya lihat ada rombongan yang datang," kata Arif.
Arif menuturkan bahwa adik Brigadir J datang bersama 6 orang lainnya dari Yanma Mabes Polri.
Dia tahu bahwa orang itu adik Yosua karena terlihat didampingi Kepala Yanma Mabes Polri Kombes Yudi.
![Mahareza Rizky Hutabarat, adik Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, menceritakan kembali dirinya yang tak diizinkan melihat jenazah kakaknya. (tangkap layar youTube KompasTv).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/adik-brigadir-j-89789.jpg)
"Dari Mabes itu ada yang mendampingi kurang lebih berempat atau berenam. Ada Ka Yanma Kombes Yudi terus sama orang yanma saya tidak kenal," jelasnya.
Saat itu, Arif melihat bahwa Reza adik Brigadir J datang dalam kondisi menangis.
Namun, dia tidak menjelaskan apakah adik Brigadir J diperbolehkan melihat jenazah kakaknya di dalam ruang autopsi.
"Itu seperti menangis gitukan, terus saya tanya sama Ka Yanma dijelaskan itu adiknya Yosua," ucapnya.
4. Dibentak Ferdy Sambo Karena Lihat CCTV
Arif Rachman pun bercerita dirinya sempat ditegur Ferdy Sambo karena sempat melirik CCTV yang berada di garasi rumah dinas Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/7/2022).
Arif munuturkan saat itu dirinya turut datang ke rumah dinas Ferdy Sambo saat penyidik Polres Jakarta Selatan sedang melakukan prarekonstruksi.
Saat itu, ada pula terdakwa Hendra Kurniawan hingga Agus Nurpatria.
"Pada saat prarekon itu Pak Ferdy menyuruh kami keluar. 'Ayo keluar, sudah mau mulai'. Jadi yang didalam itu hanya sisa penyidik Polres Jakarta Selatan, saksi Kuat, Ricky, Richard, sama tim olah TKP-nya Selatan. Saya sudah di luar. Saya, Pak Ferdy, Pak Hendra, Pak Agus itu sudah di luar. Disuruh keluar, mau mulai," kata Arif.