Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Inovasi daerah pada tahun 2022 tercatat mencapai 26.900 inovasi.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan tren inovasi daerah dari tahun ke tahun makin berkembang, meskipun terdampak pandemi selama 2 tahun.

"Setidaknya Kemendagri sudah membuat lompatan dari tahun 2020. Di tahun 2020 ada 17.709 inovasi daerah, tahun 2021 menjadi 25.124 inovasi. Dan di tahun 2022, meskipun terdampak pandemi Covid-19 dua tahun, tetap naik 26.900 inovasi oleh 540 Pemda," kata Mendagri di Penyerahan Penghargaan Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022 di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat (23/12/2022).

Baca juga: Mendagri Minta Forkopimda Rapat Koordinasi dengan Stakeholder Lainnya terkait Persiapan Nataru 2023

Eks Kapolri itu mengatakan inovasi diperlukan agar Indonesia bisa bertahan ditengah persaingan geopolitik global.

Persaingan antar bangsa semakin ketat, seiring berkembangnya teknologi informasi yang menciptakan gelombang ketiga evolusi manusia.

Selain itu ada iklim dari internal Indonesia yang menuntut daerah untuk terus berinovasi, dengan lahirnya otonomi daerah sejak 1999.

Sistem Pilkada, dimana masyarakat bisa memilih kepala daerah secara langsung menuntut kepala daerah untuk melakukan langkah cepat dalam membuat inovasi yang dapat mensejahterakan rakyat.

"Dengan adanya sistem pemerintahan otonomi daerah yang memberikan ruang yang lebih besar kepada daerah untuk bermanuver mengembangkan inovasi. Ditambah lagi sistem Pilkada secara langsung maka inovasi daerah menjadi tuntutan dari masyarakat. Ini diperlukan langkah yang cepat bagi kepala daerah untuk membuat terobosan," ujarnya.

Baca juga: Cegah Pencurian Rumah Kosong, Mendagri Dorong Pemda Tingkatkan Pengamanan di RT/RW 

Tim seleksi penghargaan IGA Award Tahun 2022 melibatkan kementerian/lembaga hingga media, sehingga diharapkan pemberian penghargaan betul-betul objektif, adil, jujur. 

Kemendagri mengumumkan 7 Provinsi terinovatif, 12 kabupaten terinovatif, 12 kota terinovatif, 5 daerah kabupaten daerah perbatasan terinovatif, dan 4 daerah tertinggal terinovatif.

Baca juga: Anggota Komisi II DPR: Mendagri Perlu Tabayun Respon Pernyataan Gubernur Sulteng Soal Polemik Sekda

Terjadi penurunan untuk daerah yang kurang inovatif, namun demikian masih terdapat 32 kabupaten/kota dengan kategori tidak dapat dinilai, yang tersebar di 7 Provinsi.

Mendagri berharap terciptanya iklim kompetisi, dimana ada penilaian dari masyarakat terhadap calon kepala daerah yang akan mereka pilih di Pilkada Serentak mendatang. 

"Bagi daerah yang mendapat penghargaan kami usulkan agar mendapat dana insentif daerah kepada Kemenkeu, supaya motivasinya makin tinggi lagi. Bagi daerah yang belum mendapatkan penghargaan hadir secara virtual supaya meraka juga bisa berpacu untuk berinovasi," ujarnya.