Survei: Ekonomi RI Era Jokowi Dinilai Lebih Baik Ketimbang Saat SBY, Tapi Mayoritas Minta Reshuffle
Survei Charta Politika juga memperlihatkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah meningkat dengan angka tertinggi selama 2022.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Yunarto pun mengatakan, bahwa yang menarik jika melihat tren data, baik dari data 2020 sampai hasil evaluasi data di awal hingga akhir 2022, menunjukan ada peningkatan.
Dalam catatan Charta Politika, bahwa sepanjang tahun 2022 ini, tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah tertinggi ada di bulan Desember 2022 ini.
Hal tersebut terlihat dari tren data yakni Januari 2022 (71,7 persen), Februari 2022 (65,3 persen), April 2022 (62,9 persen), Juni 2022 (68,4 persen), September 2022 (63,5 persen), November 2022 (69,5 persen) dan Desember 2022 (72,9 persen).
"Situasi-situasi politik, terutama dari sisi dunia internasional kalau kita lihat ada keberhasilan penyelenggaraan G20 di Bali dan situasi politik pun cenderung bisa dikatakan stabil secara elektoral," jelas Yunarto.
Yunarto juga menambahkan, pihaknya juga memotrer soal penilaian publik terhadap kondisi di bidang ekonomi saat ini.
Baca juga: Survei Charta Politika: Tingkat Kepercayaan Publik Paling Tinggi ke TNI, DPR Paling Rendah
Menurutnya, tren di budang ekonomi mengalami kenaikan seiring tingkat kepuasan kinerja pemerintahan.
"Sangat baik 5,7 persen, baik 47,0 persen, buruk 42,2 persen, sangat buruk 3,8 persen dan 1,5 persen tidak tahu/tidak jawab," ujar Yunarto.
"Jika dilihat tren, sejak November 2022 pertama kalinya di tahun 2022 tingkat persepsi yang menyatakan baik lebih banyak ketimbang buruk. Ini situasi baik, apalagi kita dalam situasi belum lepas dari status pandemi," sambungnya.
Charta Politika juga memotret soal optimisme masyarakat di bidang ekonomi. Hal tersebut dinilai perlu dalam menggambarkan kondisi ekonomi setahun mendatang.
Apalagi, isu soal resesi ekonomi bakal terjadi di tahun 2023, mendatang.
Yunarto menyebut, jika optimisme masyarakat sangat tinggi dalam bidang ekonomi.
"Optimisme 65,4 persen, tidak optimisme 27,2 persen, dan 7,5 persen tidak tahu/tidak menjawab," jelasnya.
Publik Dorong Reshuffle Kabinet
Selain soal kinerja pemerintah, Charta Politika juga memotret soal persepsi publik terhadap para menteri di Kabinet Indonesia Maju.