Mengenang Dahsyatnya Tsunami Aceh 2004 yang Jadi Duka Dunia
Minggu 26 Desember 2004 lalu, peristiwa gempa dan tsunami di sekitar Samudra Hindia menghantam Aceh.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Minggu 26 Desember 2004 lalu, peristiwa gempa dan tsunami di sekitar Samudra Hindia menghantam Aceh.
Kejadian 18 tahun lalu itu tak hanya menyisakan pilu bagi Indonesia, melainkan 15 negara lain juga turut terdampak.
Minggu pagi saat semua warga Aceh sedang menjalankan aktivitas, gempa berkekuatan 9,1 magnitudo mengguncang, lalu disusul tsunami dahsyat setinggi 30 meter menyapu bersih daratan kala itu.
Dikutip dari BNPB, tak hanya Indonesia korban jiwa juga menyebar di 15 negara lain seperti di Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, Somalia, Myanmar, Tanzania, Seychelles, Afrika Selatan, Yaman, Kenya, dan Madagaskar.
Indonesia menjadi negara yang dampaknya paling parah selain Sri Lanka, India, dan Thailand.
Menurut data Bank Dunia, ada 169.000 jiwa korban meninggal dari Indonesia, sementara total keseluruhan korban mencapai 230.000 jiwa di negara-negara terdampak.
Akibat peristiwa itu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tiga hari sebagai masa berkabung.
Tercatat Jadi Tsunami Terbesar dalam Sejarah di Dunia
Mengutip Gramedia, di tahun 2004, tsunami Aceh telah menelan korban jiwa sebanyak 227.898 dan tergolong ke dalam bencana tsunami terbesar di dunia yang pernah terjadi.
Indonesia sendiri adalah negara yang paling terkena dampaknya dengan perkiraan korban jiwa mencapai 170.000 orang.
Tsunami ini mengakibatkan kerusakan yang sangat serius dan juga kematian hingga ke pesisir timur Afrika.
Baca juga: 10 Tsunami Terburuk dalam Sejarah: Mentawai, Aceh hingga Lisbon Portugal
Kematian yang paling terpencil akibat dari tsunami yang terjadi pada tahun 2004 ini terjadi di Rooi Els Afrika Selatan dengan jarak 8.000 km dari pusat gempa.
Tokoh Dunia Ikut Bantu Korban Tsunami Aceh