Ketua DPP PDIP: Presiden Jokowi Harus Konsultasi ke Megawati Jika Minta FX Rudy Masuk Kabinet
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan Presiden Joko Widodo harus berkonsultasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bila FX Hadi jadi mente
Penulis: Fersianus Waku
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus berkonsultasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bila meminta FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy masuk di kabinet.
Hal itu merespons pertemuan Presiden Jokowi dengan Ketua DPC PDIP Solo tersebut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/12/2022) kemarin.
Said menegaskan Jokowi harus konsultasi dengan Megawati lantaran FX Rudy merupakan kader dari partai berlambang banteng hitam bermoncong putih itu.
"Jika Pak Rudy hendak diminta oleh Pak Jokowi masuk kabinet, saya kira harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Ibu Ketua Umum (Megawati), sebab Pak Rudy adalah kader PDIP," kata Said kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).
Said menyebut terlalu dini jika pertemuan tersebut dikaitkan dengan isu reshuffle atau perombakan kabinet.
"Pertemuan Pak Jokowi dan Pak Rudy terlalu dini untuk ditafsirkan berkaitan dengan isu reshuffle kabinet," tuturnya.
Ia menuturkan Jokowi dan FX Rudy merupakan sahabat lama yang pernah bersama-sama memimpin Kota Solo.
"Keduanya adalah sahabat karib, pernah bersama-sama memimpin Kota Solo. Pak Jokowi selaku walikota dan Pak Rudy wakilnya," ujarnya.
Karenanya, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu menganggap pertemuan keduanya sangat wajar.
"Jadi kalau beliau berdua bertemu adalah sesuatu yang wajar seperti ditegaskan Pak Rudy sendiri bahwa beliau mampir ke istana karena sedang berada di Jakarta," ucap Said.
Said menegaskan Jokowi juga perlu untuk sesekali berbincang-bincang ringan dan santai.
"Saya kira sesekali Pak Jokowi juga membutuhkan bincang-bincang ringan, santai, menyegarkan sambil mengingat kisah-kisah masa lalu perjalanan kedua beliau," ungkapnya.
Sebagai tokoh politik, Said menilai pertemuan Jokowi dan FX Rudy bisa saja untuk saling bertukar pikiran terutama dalam pengambilan kebijakan.
Baca juga: FX Rudy Bantah Bicarakan Isu Reshuffle Kabinet saat Bertemu Jokowi, Mengaku Hanya Mampir ke Istana
"Pak Jokowi dan Pak Rudy sebagai sahabat sangatlah wajar dan malah seharusnya untuk saling bertukar pikiran. Apalagi keduanya adalah tokoh-tokoh politik," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia meyakini jika Jokowi melakukan reshuffle pasti akan mengedepankan "zaken kabinet" untuk optimalisasi kerja di tengah tahun politik.
"Zaken kabinet ini penting untuk melunasi janji-janji Pak Jokowi dan KH Ma’ruf Amin," ucap dia.
Selain itu, Said menerangkan Jokowi pasti mempertimbangkan keseimbangan politik terutama dukungan dari DPR agar kerja-kerja dalam sisa dua tahun pemerintahannya agar tetap efektif dan maksimal.
"Saya yakin jika memang akan ada reshuffle ini yang terakhir dan presiden tidak meninggalkan mimpinya kepada pendahulunya kelak," ungkap Said.
Bantah Ditawari Menteri
Sementara, eks Wali Kota Solo menegaskan tak ada penawaran posisi menteri kepadanya saat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan.
"Oh enggak. Enggak ada itu kita bicara itu. Enggak ada pembicaraan politik, ndak ada pembicaraan pemerintahan, ndak ada pembicaraan ulang tahun PDIP," ujar FX Rudy saat dikonfirmasi, Selasa.
Rudy mengatakan pembicaraan dengan Jokowi hanya pembicaraan ringan dan bahkan diselipi guyonan.
Rudy juga membantah ada pembicaraan soal Ganjar Pranowo yang santer dikabarkan didukung Jokowi untuk melanjutkan tongkat estafet pada Pilpres 2024.
Baca juga: FX Rudy Temui Presiden Jokowi di Istana, PDIP: Terlalu Dini Dikaitkan Isu Reshuffle
"Enggak. Ngomong keluarga saja," kata dia.
Bahkan, Rudy mengaku pertemuan hanya berlangsung sebentar.
"Yo namanya kangen-kangenan ya enggak lama lah. Pukul 17.15 WIB sampai jam 18.00 WIB atau berapa," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.