Teresia: Jangan Daftar dan Bayar Iuran JKN Saat Sakit Saja
Meski pemerintah telah menghadirkan Program JKN untuk menjamin kesehatan masyarakat, bukan berarti masyarakat tidak perlu menerapkan pola hidup sehat.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, SIBOLGA – Meski pemerintah telah menghadirkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menjamin kesehatan masyarakat, bukan berarti masyarakat tidak perlu menerapkan pola hidup sehat.
Hal ini ditegaskan oleh Teresia Sihombing (23), salah seorang petugas pelayanan pengaduan di salah satu rumah sakit swasta di Kota Sibolga.
“Kesehatan itu akan terasa mahal kalau kita menderita sakit. Karena itu saya melihat banyak masyarakat yang tidak peduli dengan jaminan kesehatannya ketika mereka dalam kondisi sehat, tetapi ketika sakit baru didaftarkan sebagai peserta JKN atau baru melunasi tunggakan iurannya. Pola pikir ini perlu diubah,” kata Theresia, Jumat (23/12/2022).
Wanita yang terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) ini pun sering mengajak masyarakat untuk peduli dengan kesehatannya. Teresia juga membagikan pengalamannya ketika dirinya pernah memanfaatkan Program JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Sebagai petugas yang menangani pengaduan peserta di rumah sakit, saya sangat bersyukur dapat berjalan beriringan bersama BPJS Kesehatan untuk membantu peserta JKN mendapatkan pelayanan yang bermutu. Karena itu saya turut mengimbau masyarakat untuk rutin membayar iuran. Jangan sampai ketika telah sembuh dari sakit iurannya tidak dibayar lagi. Kita tidak pernah tahu kapan sakit itu melanda kita,” tutur Theresia.
Theresia juga menyampaikan bahwa dirinya dan anggota keluarganya kini merasa tenang karena sudah terdaftar menjadi peserta Program JKN sejak tahun 2020. Teresia bersyukur sejauh ini ia dan keluarga belum pernah sakit keras. Meski demikian, dirinya paham akan prinsip gotong royong dari program tersebut.
“Dulu saya pernah sakit maag sampai harus dilarikan ke IGD, syukurnya cepat ditangani sehingga hanya perlu dirawat jalan saja. Kalau jadi pasien umum, saat itu saya sudah mengeluarkan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Selain itu, proses pendaftaran Program JKN saya rasa sangat mudah. Kalau saya peserta PPU daftarnya melalui bagian kepegawaian, sedangkan bagi peserta JKN mandiri sudah bisa melalui Aplikasi Mobile JKN,” ujar Theresia.
Theresia berharap Program JKN dapat terus berlanjut untuk menjamin kesehatan seluruh warga Indonesia. Ia menyampaikan pesan agar nantinya kemajuan teknologi yang digunakan pada program ini dapat disosialisasikan dengan baik kepada seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat dipahami bersama.
“Kami sehat saja sudah cukup, untuk iuran yang kami bayarkan semoga membantu peserta yang sedang sakit,” tutur Theresia. (HA/es)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.