Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nonton Film Erosi Demokrasi, Anies Singgung Upaya Kriminalisasi Lawan Politik dan "Kuasai Wasit"

Anies Baswedan mengunggah momen kebersamaan bersama putranya, Mikail Azizi Baswedan lewat Instagram pribadinya.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dodi Esvandi
zoom-in Nonton Film Erosi Demokrasi, Anies Singgung Upaya Kriminalisasi Lawan Politik dan
Instagram/AniesBaswedan
Bakal calon presiden (Bacapres) yang dideklarasikan Partai NasDem Anies Baswedan mengunggah momen kebersamaan bersama putranya, Mikail Azizi Baswedan lewat Instagram pribadinya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Bacapres) yang dideklarasikan Partai NasDem, Anies Baswedan mengunggah momen kebersamaan bersama putranya, Mikail Azizi Baswedan lewat Instagram pribadinya.

Dalam unggahan tersebut, Anies bercerita pada momen awal tahun ini dirinya bersama putranya menonton sebuah film dokumenter berjudul The Edge of Democracy.

Anies mengatakan film tersebut bercerita tentang erosi demokrasi dan perjalanan politik Luiz Inacio Lula da Silva sebagai presiden Brasil.

"Menghabiskan awal tahun bersama Mikail dengan menonton The Edge of Democracy (2019) di Netflix. Dokumenter yang dibuat oleh Petra Costa, sineas perempuan milenial dari Brazil, bercerita tentang erosi demokrasi dan perjalanan politik Lula da Silva sebagai presiden," tulis Anies dalam Instagramnya, Senin (2/1/2023).

Menurut Anies, film tersebut bercerita upaya penyingkiran terhadap Lula da Silva atas tuduhan korupsi.

Baca juga: Membaca Peluang Ganjar, Prabowo, dan Anies di Pilpres 2024

"Dokumenter ini lalu bercerita tentang upaya penyingkiran terhadapnya melalui pengadilan yang kontroversial atas tuduhan korupsi walau pada 2021 Mahkamah Agung membatalkan hukumannya," ujarnya.

Berita Rekomendasi

"Kejatuhan Lula dan erosi demokrasi di Brasil membuka jalan bagi Jair Bolsonaro," tulis Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku setelah menonton film tersebut dirinya teringat buku "How Democracies Die" alias "Bagaimana Demokrasi Mati".

Buku itu merupakan terbitan 2018 yang ditulis oleh ilmuwan politik dari Universitas Harvard, yaitu Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt.

"Menonton dokumenter ini mengingatkan pada buku How Democracies Die, bahwa ada tiga tahap untuk melemahkan demokrasi secara perlahan dan tak disadari," ungkap Anies.

Baca juga: Anies Baswedan Jadi Sosok Capres Paling Populer di Internet, Disusul Ganjar, Puan dan Prabowo

Pertama, kata Anies, “kuasai wasitnya”. Ganti para pemegang kekuasaan di lembaga negara netral dengan pendukung status quo.

"Kedua, “singkirkan pemain lawan”. Singkirkan lawan politik dengan cara kriminalisasi, suap, atau skandal," ucap Anies.

Ketiga, lanjutnya, “ganti aturan mainnya”. Ubah peraturan negara untuk melegalkan penambahan dan pelanggengan kekuasaan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas