Sejarah Hari Raya Galungan yang Dirayakan pada 4 Januari 2023 dan Rangkaian Acaranya
Berikut asal usul Hari Raya Galungan pada Rabu (4/1/2023) besok. Hari Raya Galungan dirayakan dua kali dalam setahun oleh umat Hindu.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut asal usul serta sejarah Hari Raya Galungan yang dirayakan oleh umat Hindu.
Hari Raya Galungan diperingati setiap enam bulan sekali atau 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender Bali.
Tepatnya pada hari Buddha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan).
Pada awal tahun ini, Hari Raya Galungan jatuh pada Rabu, 4 Januari 2023.
Diketahui, Hari Raya Galungan diperingati sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma atau kejahatan.
Hari Raya Galungan merupakan hari di mana umat Hindu mempercayai terciptanya alam semesta seluruh isinya.
Baca juga: Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Raya Galungan dan Kuningan 2023, Dapat Dibagikan di Media Sosial
Lantas bagaimana asal-usul dan sejarah Hari Raya Galungan?
Asal usul
Kata Galungan diambil dari Bahasa Jawa Kuna yang berarti 'bertarung.
Galungan biasa juga disebut dengan dungulan yang memiliki arti menang.
Dikutip dari bulelang.go.id, ada juga perbedaan penyebutan yakni Wuku Galungan (di Jawa) dengan Wuku Dungulan (di Bali) yang memiliki kesamaan arti wuku yang ke-11.
Galungan dirayakan sebanyak dua kali dalam setahun kalender masehi.
Mantan Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Kementerian Agama, Drs I Gusti Agung Gede Putra memperkirakan Hari Raya Galungan sudah lama dirayakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia sebelum di Pulau Bali.
Sementara menurut Lontar Purana Bali Dwipa, Hari Raya Galungan pertama kali dirayakan pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) pada tahun 882 Masehi.