Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahapan Prosesi Hari Raya Galungan, Dimulai 25 Hari Sebelum hingga Sebulan Setelah Perayaan

Inilah tahapan proses Hari Raya Galungan. Dilaksanakan pada 25 hari sebelum hingga sebulan setelah perayaan Hari Raya Galungan.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tahapan Prosesi Hari Raya Galungan, Dimulai 25 Hari Sebelum hingga Sebulan Setelah Perayaan
Warta Kota/Nur Ichsan
Umat Hindu di Kota Tangerang, Banten, sedang melakukan ritual persembahyangan pada perayaan Hari Raya Galungan di Pura Kertajaya, Rabu (8/6/2022). - Tahapan prosesi Hari Raya Galungan. Dilaksanakan mulai 25 hari sebelum hingga satu bulan setelah perayaan Hari Raya Galungan. 

- Bubuh putih untuk umbi-umbian;

- Bubuh bang untuk padang-padangan;

- Bubuh gadang untuk bangsa pohon yang berkembangbiak secara generatif;

- Bubuh kuning untuk bangsa pohon yang berkembangbiak secara vegetatif.

Selain itu, pohon-pohon akan diberikan cipratan air suci yang dimohonkan di sebuah Pura dan diberi banten berupa bubuh tadi disertai canang pesucian, sesayut tanem tuwuh, dan diisi sasat.

Setelah selesai, kemudian pemilik pohon akan menggetok atau mengelus batang pohon sambil berucap.

Dialog yang diucapkan bermakna harapan si pemilik pohon agar nantinya pohon yang diupacarai dapat segera berbuah atau menghasilkan, sehingga dapat digunakan untuk upacara Hari Raya Galungan.

Baca juga: 50 Link Twibbon Hari Raya Galungan 4 Januari 2023, Cocok Dibagikan ke Media Sosial

BERITA TERKAIT

2. Sugihan Jawa

Umat Hindu di Kota Tangerang, Banten, sedang melakukan ritual persembahyangan pada perayaan Hari Raya Galungan di Pura Kertajaya, Rabu (8/6/2022). Hari Raya Galungan diperingati untuk memperingati terciptanya alam serta merayakan kemenangan kebenaran (dharma) melawan kejahatan (adharma). Warta Kota/Nur Ichsan
Umat Hindu di Kota Tangerang, Banten, sedang melakukan ritual persembahyangan pada perayaan Hari Raya Galungan di Pura Kertajaya, Rabu (8/6/2022). Hari Raya Galungan diperingati untuk memperingati terciptanya alam serta merayakan kemenangan kebenaran (dharma) melawan kejahatan (adharma). Warta Kota/Nur Ichsan (Warta Kota/Nur Ichsan)

Sugihan Jawa berasal dari 2 kata, yakni Sugi yang berarti bersih atau suci dan Jawa yang artinya luar.

Secara singkat, pengertian Sugihan Jawa adalah hari sebagai pembersihan atau penyucian segala sesuatu yang berada di luar diri manusia

Pada hari ini, umat melaksanakan upacara yang disebut Mererebu atau Mererebon.

Upacara Ngerebon ini dilaksanakan dengan tujuan untuk nyomia/menetralisir segala sesuatu yang negatif yang berada pada Bhuana Agung disimbolkan dengan pembersihan Merajan dan rumah.

Biasanya untuk wilayah pura akan membuat Guling Babi untuk haturan yang nantinya setelah selesai upacara dibagikan kepada masyarakat sekitar.

Sugihan Jawa dirayakan setiap hari Kamis Wage wuku Sungsang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas