Hasil Survei: Masyarakat Belum Tentu Memilih Capres yang Dipilih Jokowi
Berdasarkan hasil survei tersebut, Andika menjelaskan, masyarakat yang belum tentu memilih capres pilihan Jokowi sebesar 82,5 persen.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin disebut mengalami peningkatan.
Meski demikian, Tim Peneliti Laboratorium Politik Universitas Bakrie Muhammad Tri Andika Kurniawan mengatakan, hasil survei yang dilakukan pihaknya menemukan, bahwa pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti, masyarakat Indonesia belum tentu memilih calon presiden (capres) yang dipilih oleh Jokowi.
Berdasarkan hasil survei tersebut, Andika menjelaskan, masyarakat yang belum tentu memilih capres pilihan Jokowi sebesar 82,5 persen.
Sementara itu, 17 persen masyarakat akan memilih capres yang dipilih Jokowi.
"Di sini temuannya belum tentu. Nah 82 persen temuannya belum tentu," katanya.
Andika menyimpulkan, sikap politik masyarakat tidak begitu terpengaruh meski tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintahan era Jokowi meningkat tinggi.
Menurutnya, sikap politik masyarakat dalam menyambut Pilpres 2024 mendatang sangat otonom atau memiliki pilihannya sendiri.
"Jadi meskipun tingkat kepuasan terhadap pak Jokowi tinggi, tetapi dalam sikap politik Pilpres, masyarakat punya posisi yang sangat otonom," tutur Andika.
"Jadi tidak selalu membebek kepada pilihan pak Jokowi," sambung pengamat politik itu.
Sebelumnya, hasil survei nasional Universitas Bakrie menemukan, tingkat kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kinerja Pemerintah meningkat.
Tim Peneliti Laboratorium Politik Universitas Bakrie, Muhammad Tri Andika Kurniawan mengatakan, peningkatan itu terlihat saat dibandingkan dengan hasil survei mereka di bulan Oktober 2022.
"Kita coba bandingkan dengan temuan survei kita di bulan Oktober. Ternyata mereka yang puas dan sangat puas itu cenderung mengalami kenaikan," kata Andika, di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Jumat (6/1/2023).
Andika menjelaskan, untuk responden yang menyatakan cukup puas terhadap kinerja Pemerintahan era Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin, meningkat menjadi 64,45 persen.
"(Cukup puas) dari 64 persen (data Oktober 2022) menjadi 64 persen. Jadi ada kenaikan dua sekian persen untuk yang cukup puas," jelasnya.
Baca juga: Data SMRC Tunjukkan Publik Tidak Akan Pilih Jokowi Jika Maju Dalam Pilpres 2024
Kemudian, untuk masyarakat yang menyatakan sangat puas. Andika menyebut, meningkat dari 10 persen menjadi 17,9 persen.
Sementara itu, responden yang menyatakan tidak puas mengalami penurunan, dari 20,62 persen menjadi 15,44 persen.
Kemudian, Andika melanjutkan, masyarakat yang menyatakan sangat tidak puas juga mengalami penurunan, dari 6,68 persen menjadi 2,14 persen.
Berdasarkan temuan survei tersebut, Andika menuturkan, salah satu faktornya yakni keberhasilan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Jokowi.
"Terutama pembangunan jalan tol dan malam tahun baru kemarin. Saya yakin banyak sekali masyarakat yang memanfaatkan fasilitas tol yang dibangun oleh pak Jokowi," ucap Andika.
Selain itu, kata Andika, puluhan bendungan turut menjadi faktor yang memberikan impresi positif dari masyarakat kepada kinerja Pemerintah era Jokowi dan Maruf Amin.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan terhadap penduduk Indonesia di 34 Provinsi di Indonesia, pada tanggal 12-27 Desember 2022.
Survei dilakukan dengan media saluran telepon seluler dengan penentuan responden menggunakan metode "Home Location Register".
Kemudian, survei ini akan memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen hingga 3 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dari total 150 juta database nomor ponsel operator seluler.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.