SOSOK Pria di Kalsel yang Mengaku Punya Tabungan Hingga Rp 500 Triliun, Apa Motif Sebenarnya?
Amin kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Doktorandus Haji Muhammad Amin selaku Presiden Direktur Bertuah Antek Indonesia, Asia, Dunia.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-bari ini beredar sebuah video di mana seorang pria sengaja memamerkan saldo rekening di buku tabungannya senilai Rp 500 triliun. Benarkah keterangannya? Apa motifnya?
Pria tersebut mengaku bernama Amin dari Kalimantan Selatan atau Kalsel.
Dalam video yang beredar, Amin menunjukkan saldo dalam buku tabungannya yang tertera angka Rp 500.025.000.005.500, dari sebelumnya Rp 249.683.680.000, Rp 1.033.033.680, dan terakhir Rp 33.680.
"Untuk saldo saya sudah disahkan oleh pemerintah setempat bahkan dari konsorsium lain. Ini saldo saya terakhir, jadi Rp 500 triliun, ini saldo saya," kata Amin.
Dalam video tersebut Amin juga mengajak siapa pun untuk bertemu, termasuk Presiden Joko Widodo.
Bahkan, Amin menegaskan, uang dalam tabungannya telah diketahui dan disahkan oleh pemerintah daerah setempat.
"Ini saldo saya terakhir, ini Rp 500 triliun. Sudah disahkan oleh pemerintah setempat," tuturnya.
Baca juga: Warga Kalsel Pamer Tabungan Rp 500 Trliun dan Tantang Presiden, Netizen: Buatlah Masjid!
Amin kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Doktorandus Haji Muhammad Amin selaku Presiden Direktur Bertuah Antek Indonesia, Asia, Dunia.
Konfirmasi langsung
Setelah video ini viral dan beredar luas, wartawan Banjarmasin Pos (Tribun Network) menelusuri dan berkesempatan berbincang langsung dengan Muhammad Amin.
Melalui perbincangan secara langsung dengan Banjarmasinpost.co.id, lelaki asal Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mengakui bahwa orang di video tersebut merupakan dirinya.
“Waktu itu saya dapat telepon dari penjual samurai (senjata tradisional Jepang), katanya ingin bertemu di salah satu hotel yang ada di Bekasi,” katanya, Kamis (5/1/2023).
Dirinya yang sering berbisnis barang-barang antik itu pun mengaku mendatangi penjual samurai tersebut.
Namun, sesampainya di hotel yang dimaksud, Amin malah tidak bertemu dengan penjual pedang tradisional Jepang itu.