Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ada Kekerasan Seksual, Malika Diduga Korban Eksploitasi Ekonomi, Diminta Mengemis Berhari-hari

Pasalnya, dari pemeriksaan yang dilakukan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, fisik Malika dinyatakan sehat, tak ada kekerasan seksual

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Tak Ada Kekerasan Seksual, Malika Diduga Korban Eksploitasi Ekonomi, Diminta Mengemis Berhari-hari
Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Ibu korban, Oni, memegang foto anaknya, Malika yang diduga diculik oleh Yudi di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat pada Senin (19/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menduga Malika (6), bocah yang diculik seorang pemulung di daerah Jakarta Pusat adalah korban eksploitasi ekonomi.

Pasalnya, dari pemeriksaan yang dilakukan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, fisik Malika dinyatakan sehat.

Sehingga tak menunjukkan bahwa dirinya adalah korban kekerasan seksual.

"Jadi tadi saya bersyukur bahwa sampai hari ini, belum ada pengumuman bahwa Malika itu mengalami kekerasan seksual."

"Kami punya pengalaman empiris, bahwa tujuan-tujuan penculikan dan perdagangan anak itu ada beberapa tujuan (karena dilatarbelakangi) faktor ekonomi."

"Ada yang pertama tujuan penculikan itu karena adopsi ilegal, bisa saja yang di Cilegon adopsi ilegal atau yang sebaliknya Malika ini mengalami apa untuk tujuan eksploitasi ekonomi," jelas Arist Merdeka, dikutip dari Kompas Tv.

Baca juga: Menteri PPPA: Selama Diculik Malika Kerap Dicubit, Tak Diberi Makan hingga Diancam

Dikabarkan Kepala RS Kramat Jati Brigjen Hariyanto, Malika bahkan sudah lancar berkomunikasi, baik dengan keluarga dinti maupun pihak luar.

Berita Rekomendasi

Kendati demikian pihak RS masih melakukan pendampingan secara psikis untuk Malika.

"Kondisi fisiknya cukup sehat ya, tapi untuk psikisnya ini dari rekan-rekan psikolog dan psikiater masih memberikan treament."

"Bersamaan dengan itu kita diminta oleh penyidik untuk memberikan hasil Visum Psikiatrikum."

"Dia sudah bisa berkomunikasi dengan orang lain yang di luar intinya, inti itu ibu bapak sama bibi yang selalu ada di sini," jelas Hariyanto.

Baca juga: Menteri PPPA: Selama Diculik Malika Kerap Dicubit, Tak Diberi Makan hingga Diancam

Malika Disuruh Ikut Mengemis

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan ada beberapa perintah yang diberikan oleh pelaku penculikan, Iwan Sumarno, kepada Malika.

Malika diminta untuk mengakui Iwa Sumarno adalah ayahnya.

Tak hanya itu, Malika diminta untuk membantu pelaku mengemis di jalanan.

Ahmad menjelaskan pengakuan Malika ini didapat saat penyidik meminta keterangan dari Malika.

"Malika mengatakan pada penyidik, dirinya sejak diculik pada 7 Desember oleh pelaku IS, pertama pelaku IS sering menyampaikan kepada Malika bahwa pelaku adalah bapaknya."

"Jika ditanya (oleh orang lain, Malika diminta) bilang saja bapaknya," kata Ahmad, Rabu (4/1/2023).

Iwan selalu mengatakan pada Malika untuk terus berupaya mengemis.

Baca juga: Temui Malika, Menteri PPPA: Jangan Sampai Kasus Serupa Dialami Anak Kita

Hal itu disampaikan Ahmad, berulang kali.

"Kemudian korban ketika lapar meminta makan ke pelaku, selalu pelaku mengatakan, 'kamu minta-minta sama orang'," sambung Ahmad.

Mengenai tempat tinggalnya, Malika biasa tidur di dalam gerobak milik Iwan yang digunakan untuk memulung.

"Cerita dari Malika bahwa dirinya kalau tidur di dalam gerobak."

"Jadi gelombak untuk memulung tersebut digunakan untuk tempat tidur Malika selama masa penculikan 26 hari tersebut," jelas Ahmad.

Ahmad juga menjelaskan bahwa Malika mengalami kekerasan secara fisik.

Dari pemeriksaan medis, ditemukan luka di pinggul yang diduga akibat pukulan dari Iwan.

Iwan juga kabarnya sempat melakukan kekerasan dengan menendang Malika.

"Di dalam pemeriksaan medis, ada bekas pukulan di bagian pinggul dari korban yang diduga itu dilakukan kekerasan dan keterangan dari Malika bahwa itu dilakukan pemukulan dan ditendang oleh saudara IS," kata Ahmad.

Baca juga: Kasus Penculikan Malika, KemenPPPA Minta Polisi Jerat Pelaku dengan UU Perlindungan Anak

Malika Sempat Meminta Dipulangkan

Dari cerita sang anak, Ibu Malika yang bernama Onih mengatakan bahwa Malika sempat berulang kali meminta dipulangkan ke rumah.

Namun permintaan Malika tak digubris oleh Iwan Sumarno.

Justru beberapa kesempatan permintaan Malika itu dibentak dan diancam oleh Iwan Sumarno.

Bahkan, ujar Onih, Malika juga dipukul ketika memohon agar dipulangkan kepada orangtuanya.

"Aku bilang minta pulang, lalu dimarahin, dibentak, kadang dipukul," ujarnya menirukan perkataan Malika, Rabu (4/1/2023).

Malika diancam tak diberikan makan jika meminta pulang.

"Malika bilang, bu kalau aku bilang 'om aku mau pulang, aku kangen pengen ketemu ibu. (Iwan mengancam) 'Dah sono (sana) pulang, nggak usah ikut-ikut gua, ntar nggak gua kasih makan lo."

"Karena udah seminggu lebih (diculik), saking kangen pengen ketemu sama ibunya, bilang gini 'om aku pengen pulang, aku pengen ketemu ibu. Terus (Iwan menjawab) 'berisik lu, ntar gua pukul lu," sambung Onih.

Mendengar cerita Malika, Onih pun menanyakan di bagian tubuh sang anak dipukul oleh Iwan.

Malika pun mengungkapkan bagian tubuhnya yang dipukul yaitu di paha sebanyak dua kali.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas