Dekan Sigit Sunarta: Prestasi Sangat Bagus Menteri LHK adalah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Siti Nurbaya dinilai mampu menangani permasalah yang cukup berat yakni bidang lingkungan hidup dan bidang kehutanan.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Menteri LHK Siti Nurbaya dikenal banyak kalangan punya reputasi akademis yang bagus.
Dia cukup dekat dengan akademisi di samping banyak tokoh dari berbagai kalangan, di berbagai bidang.
“Saya sangat apresiasi. Menteri Siti selalu mengundang dan mendiskusikan banyak hal di bidang lingkungan dan kehutanan dengan kalangan akademisi di berbagai kampus. Saya sendiri beberapa kali ke Jakarta dan diajak diskusi tentang isu lingkungan dan juga kehutanan. Para akademisi lain juga kagum dengan sikap dan pola pendekatan seperti ini,” ujar Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dr. Sigit Sunarta.
Baca juga: Menteri LHK Pastikan Target FOLU Net Sink Sesuai Rencana dengan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Menurutnya, Siti Nurbaya mampu menangani permasalah yang cukup berat yakni bidang lingkungan hidup dan bidang kehutanan.
“Beliau adalah menteri yang cerdas, pinter, dan bekerja sangat keras untuk menangani berbagai persoalan di kementeriannya, dan kini dinilai sangat berhasil,” ujar Sigit Sunarta menjawab media, Sabtu (7/1/2023).
Ditanya mengapa menteri yang dinilai bagus dan punya kinerja yang sangat baik justru diusulkan untuk diganti atau diresuffle? Sigit Sunarta mengatakan dirinya tidak mau terlibat dalam kaitan politik seperti isu reshuffle.
“Bukan kewenangan saya menanggapi soal reshuffle. Itu kewenangan Presiden. Saya hanya melihat dan menilai kinerja menteri yang terkait dengan bidang saya, kehutanan. Jadi Menteri Siti memang bekerja sangat baik .Secara pribadi saya mengagumi beliau,” kata Sigit.
Sigit memaparkan, banyak torehan prestasi yang telah didapat, banyak bukti seperti penanganan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla, penanganan isu lingkungan/emisi karbon yang telah dicarikan jalan keluarnya seperti FOLU NeT Sink 2030 dan lain-lainnya.
Tentang Karhutla, seperti dikemukakan Menteri Siti dalam paparan akhir tahun 2022 bahwa capaian kinerja KLH diantaranya kebakaran hutan tidak ada yang signifikan muncul secara nasional karena dapat ditangani dengan baik.
"Yang sangat penting juga dalam kontek bidang kehutanan deforestasi mendapat apresiasi tinggi dari dunia internasional, sebagai kita ketahui, laju deforestasi semakin menurun," katanya.
Dalam penilaian Sigit, prestasi yang sangat bagus dari kinerja Menteri Siti Nurbaya adalah dalam hal penurunan emisi gas rumah kaca.
Sebagaimana diketahui, pada COP 27 UNFCCC (dalam hal ini dibandingkan dengan COP 21, 2015), Indonesia berada di posisi puncak upayanya dengan instrumen diplomasi iklim yaitu FoLU Netsink 2030.
Sebuah komitmen ambisius sekaligus realistis dalam penurunan emisi gas rumah kaca untuk sektor hutan sampai 2030.