Tiko Minta Maaf pada Keluarga sang Ayah: Aku Menceritakan Berdasarkan Apa yang Kualami
Tiko, sosok pemuda yang merawat sang ibu sendirian meminta maaf pada keluarga sang ayah, Herman Moedji Susanto.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Ika menyampaikan klarifikasi tentang kabar miring yang menyudutkan Herman, kakeknya, yang sudah meninggal pada 2015 lalu.
Sebelumnya Herman diberitakan kabur meninggalkan Eny Sukaesi, ibunda Tiko, hingga akhirnya mengalami depresi.
"Kasihan lho dia (Herman) ini, sudah meninggal dari 2015, tapi fotonya masih dipajang-pajang, masih diceritain kalau dia ini kabur."
"Enggak tahu ke mana, enggak ada kabar beritanya, bagaimana ada beritanya, orang mamanya (Tiko) yang usir eyang saya keluar dari rumah," ucap Ika kepada Novi di ujung telepon.
Ia juga menegaskan, kakeknya tak ada kabar berita karena sudah meninggal sejak 2015.
Ika meminta Tiko tidak menjelekkan kakeknya.
Selain itu, pihak keluarga juga membongkar sosok Tiko sebenarnya.
Uri menyebut, Tiko bukan anak hasil perkawinan Herman dengan Ibu Eny.
Keduanya tak memiliki anak hasil perkawinan dan hanya mengasuh seorang anak laki-laki.
"Ayah saya kan menikah tiga kali, dari nikah pertama ada tiga anak, nikah kedua tidak punya anak, nikah ketiga ga punya anak juga."
"Kemudian ada sahabat ayah saya ini yang sudah dianggap keluarga dia mau menolong ayah saya," tegasnya, melansir TribunSumsel.com.
Sosok itu tak lain Tiko yang merupakan anak dari sahabat ayahnya yang dititip dan dirawat dari kecil oleh Ibu Eny dan ayahnya.
"Intinya si Tiko itu bukan anak kandung dari Pak Herman dan Ibu Eny, dia ini hanya anak yang diasuh dari kecil akibat kecelakaan dari keluarga temannya eyang."
"Karena dari bayi sudah dirawat, jadi seperti anak sendiri," tambah Ika.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunSumsel.com/Aggi Suzatri)