Saat Ganjar Pranowo Diserbu Ratusan Kader PDIP, Teriakan 'Ganjar Presiden' pun Menggema
Pantauan Tribunnews.com, ratusan kader yang tampak memakai seragam dan atribut PDIP itu langsung menyerbu Ganjar Pranowo seusai keluar dari JIExpo
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
![Saat Ganjar Pranowo Diserbu Ratusan Kader PDIP, Teriakan 'Ganjar Presiden' pun Menggema](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ganjar-diserbu-kader-pdip.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diserbu ratusan kader yang meneriakan 'Ganjar Presiden' seusai menghadiri acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Pantauan Tribunnews.com, ratusan kader yang tampak memakai seragam dan atribut PDIP itu langsung menyerbu Ganjar Pranowo seusai keluar dari JIExpo Kemayoran. Mereka tampak menghadang Ganjar untuk meminta berswafoto bersama.
Tak hanya itu, para kader PDIP terus meneriakan Ganjar Pranowo sebagai presiden. Namun, Ganjar Pranowo pun terus memilih berjalan menyusuri para kader tersebut menuju lokasi mobilnya terparkir.
Baca juga: Ganjar Pranowo Soal Pencapresan: Bu Mega Sudah Jelas Itu. Sinyal Kepada Dirinya?
Karena geraknya terus tehambat, Ganjar sempat berlari kecil untuk menghindar dari ratusan kader yang terus meminta swafoto sembari meneriakan Ganjar Presiden.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir pihak yang menunggu partainya mengumumkan calon presiden (capres) yang diusung di Pilpres 2024 mendatang. Namun, dia masih enggan mengumumkan capres yang diusung partai berlambang banteng itu.
Penegasan itu disampaikan Megawati saat membuka acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-50 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).
"Karena ini kan yang ditunggu tunggu, kalau orang main tarohan sudah masang. Sing orang yang diumumkan ibu siapa. Ya entar dulu. Emangnya situ tepuk tangan tergiur mengumumkan. Enggak. Iya dong, kan mesti keren," kata Megawati.
Baca juga: Megawati soal Capres PDIP: Tak Mungkin Ibu Jebloskan Kalian ke Sumur
Megawati menuturukan capres yang diusung oleh partainya merupakan kewenangan dirinya. Sebab, dia sebagai Ketua Umum diberikan kewenangan untuk menentukan capres di Pilpres 2024.
"Saya kan Ketua Umum terpilih di kongres partai sebagai institusi tertinggi partai. Maka oleh Kongres partai diberikanlah oleh Ketua Umum terpilih hak prerogratif untuk menentukan siapa yang dicalonkan," jelas Megawati.
Karena itu, Megawati menyidir pihak yang kerap menunggu keputusannya terkait pencapresan. Dia menuding partai-partai tersebut seolah tak memiliki kader sendiri.
"Saiki kok nungguin. Nggak ada, urusan gue. Gile, enak aja. Aku sampe lihatin, aku bilang ke Mba Puan sama Mas Nana, lucu ya orang berpolitik sekarang. Jangan deh niruin. Loh kok kayak gitu ya. Gimana sih maunya. Emangnya nggak punya kader sendiri?" jelas Megawati.
Megawati menuturkan bakal calon presiden bisa diusung oleh satu partai atau lebih. Asalkan, kata dia, memenuhi ambang batas presiden atau presidential threshold 20 persen.
Baca juga: Megawati Sindir Kader PDIP Hanya Leha-leha, Banyak yang Belum Turun ke Bawah Interaksi dengan Rakyat
"Aturannya sudah jelas yang bakalan calon itu diusung, jadi bukan pendukung. Itu beda loh antara pengusung dan pendukung loh. Itu olehsatu partai atau beberapa partai. Lah iya lah. Tapi kok aneh aneh. Saya tidak tau ya. Ya makanya sorry. Haduh, gawat dah," ungkap dia.
Karena itu, dia meminta seluruh pihak fokus untuk mempersiapkan kadernya masing-masing maju di Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau kaya gini konotasinya, sepertinya partai kan kaya nggak punya kader. Padahal kan sudah jelas pemilu itu ada calon itu harusnya ada. Jadi pertanyaan saya, big question mau bikin partai itu untuk apa? Jangan lupa itu organisasi partai politik jadi ya terang dong. Internalnya harus mempersiapkan. Saya tidak mau kalau mempersiapkan di lain partai itu apa namanya. Kalau di kita itu sudah jelas kader," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.